- Permintaan pembangunan tol diterima karena banyaknya manfaat yang dirasakan oleh masyarakat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo setelah meninjau Pasar Rakyat yang digelar di Lapangan Rampal, Kota Malang, Jawa Timur, Senin sore, 24 Juli 2023.
Menurut Presiden Jokowi, jalan tol bisa memacu pertumbuhan ekonomi baru dan mempercepat mobilitas, baik orang, barang, maupun logistik.
Baca Juga: Harga Mepet-Mepet, SUV Hybrid Mazda CX 60 vs Lexus NX 350h Unggul Mana?
Permintaan pembangunan tol ini, menurut Presiden Jokowi, tak hanya terjadi di Pulau Jawa saja, tetapi di setiap daerah di Indonesia.
Namun, Presiden mengatakan bahwa pemerintah kini memprioritaskan pembangunan di luar Jawa.
"Permintaan pembangunan tol tersebut tidak hanya di Pulau Jawa saja, melainkan dari setiap daerah. Namun, pemerintah memprioritaskan pembangunan jalan tol di luar Jawa," kata Presiden Jokowi seperti yang dikutip dari akun instagram resminya, @jokowi.
Kendati memprioritaskan pembangunan tol di luar Jawa, Presiden Jokowi masih mempersilakan permintaan pembangunan tol di Pulau Jawa asalkan perhitungan investasinya layak.
"Sementara untuk di Pulau Jawa sendiri, masih dipersilakan dengan catatan, perhitungan investasinya layak," kata Presiden RI tersebut.
Baca Juga: Tega! Fasilitas Kesehatan di Bengkulu Diduga Jadi Bancakan, Endingnya Mangkrak
Jika secara perhitungan internal rate of return (IRR) belum layak, lanjut Presiden, maka bisa diberikan penyertaan modal negara (PMN) ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pembangunannya dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Semuanya masih dilihat, dikalkulasi, termasuk yang di Jawa Timur, termasuk yang di Malang,” jelasnya.
Diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus bekerja sama melanjutkan pembangunan jalan tol.
Hingga Maret 2023, terdapat 70 ruas jalan tol operasi yang dikelola oleh 49 BUJT dengan total panjang jalan tol 2.623,51 km.