- Ranah Minang Provinsi Sumatera Barat yang beribukota di Kota Padang. Sumatera Barat terkenal akan kuliner, budaya, tempat wisatanya, hingga sejarahnya.
Terdapat fakta-fakta menarik dan unik yang dapat ditemukan dari Provinsi Sumatera Barat. Tentunya tidak ada di provinsi lainnya.
Inilah 10 fakta yang menarik, unik, dan wajib diketahui mengenai Provinsi Sumatera Barat.
Baca Juga: Wow! Pindah ke Al Ettifaq, Jordan Henderson Resmi Jadi Pemain Inggris dengan Gaji Tertinggi
- Nagari 1000 Rumah Gadang
Pada rumah ada Provinsi Sumatera Barat terdapat arsitektur atap yang bentuknya melengkung dan runcing seperti menyerupai tanduk kerbau.
Rumah adat yang di Provinsi Sumatera Barat disebut dengan Rumah Gadang atau Bagonjong/ Baanjuang.
Bentuk runcing dari Rumah Gadang memiliki arti yaitu simbol kemenangan kompetisi adu kerbau dengan seorang raja dari Tanah Jawa.
Jumlah kamar yang ada pada Rumah Gadang disesuaikan dengan jumlah perempuan yang akan tinggal pada rumah tersebut.
Baca Juga: Apa Alasan Sebenarnya Orang Minangkabau Suka Merantau ke Daerah Lain? Ini dia Penjelasannya
- Bahasa dan Suku
Pada Provinsi Sumatera Barat bahasa ibu yang digunakan dalam kesehariannya adalah bahasa Minangkabau.
Selama ini Provinsi Sumatera Barat hanya dikaitkan dengan suku Minang saja. Namun faktanya ada komunitas suku lain yang, seperti suku Mentawai yang ada di Kepulauan Mentawai.
Berdasarkan penelitian Suku Mentawai yang berada di Kepulauan Mentawai sudah ada sejak 2000 sampai 500 sebelum masehi. Sehingga di anggap sebagai suku tertua di Sumatera.
- Tokoh pahlawan dari Sumatera Barat
Bukit Tinggi, Provinsi Sumatera Barat pada tahun 1948 pernah menjadi tempat pemerintahan darurat Republik Indonesia.
Sekitar 15 tokoh besar pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat contohnya seperti Muhammad Hatta sebagai proklamator Indonesia, Tan Malaka, Sultan Syahrir.
Tokoh- tokoh lainnya seperti Agus Salim, Abdul Muis, Tuanku Imam Bonjol, Muhammad Yamin, Rasuna Said, Ilyas Yacoub, Prof. Dr. Hazairin, Bagindo Aziz Chan, A.K Gani, Muhammad Natsir, Buya Hamka, dan Ruhana Kuddus.