- Penerbang tempur TNI AU Mayor Pnb Dedi Andres, berkesempatan menjajal terbang dikursi belakang (back seat) pesawat tempur Rafale.
Diketahui penerbang tempur TNI AU dengan sign call Kingbee ini berdinas di Skadron Udara 1 Lanud Supadio.
Bersama seorang pilot Angkatan Udara Prancis, Kingbee menikmati sensasi mengudara dengan pesawat tempur canggih Rafale.
Selama tiga jam penerbangan, Kingbee dan pilot Angkatan Udara Prancis melaksanakan misi Air to Air Refueling (AAR) menggunakan pesawat tanker A-330 MRTT.
Misi AAR tersebut turut melibatkan tiga pesawat tempur F-16 TNI AU dari Skadron Udara 3 dan Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi di Selatan training Area Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Selama mengudara, banyak kecanggihan Rafale yang dilihat dan dirasakan langsung oleh Kingbee.
Baca Juga: Begini Jawaban UI soal 40 Civitasnya Jadi Korban Pelecehan Seksual
Apa saja kecanggigan Rafale? Antara lain, desain kokpit pesawat yang begitu ideal, mesin pesawat yang powerfull, hingga sistem avionik pesawat yang begitu canggih.
Kingbee menceritakan bahwa Rafale mampu mengunci (lock) tiga pesawat F-16 dari jarak 80 NM (140 km) yang sedang take off dari Lanud Iswahjudi, Madiun.
Dalam jarak 40 NM (70 Km) kamera yang berada di hidung kiri pesawat sudah bisa menampilkan secara visual ketiga pesawat yang terkunci tersebut dalam screen display di cockpit
Adapun kemampuan zoom kamera yang sangat mengesankan ini untuk memastikan sasaran apakan kawan atau lawan.
Sistem radar pesawat tempur Rafale juga dapat melacak 40 target dan mengunci enam target secara bersamaan.
Demikian pula dengan kemampuan electronic warfare dan data link yang sangat signifikan.