- Pemerintah Kota Bukittinggi menorehkan inovasi menarik dengan mengubah lahan bekas Stasiun Kereta Api Bukittinggi menjadi pusat kuliner unik bernama "Stasiun Street Food".
Lahan seluas 2,1 hektar bekas kendang kereta api ini akan dimanfaatkan untuk tempat Stasiun Street Food setelah adanya perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota Bukittinggi dan PT. KAI.
Perjanjian tersebut memungkinkan Pemkot Bukittinggi untuk menyewa lahan selama lima tahun, mulai 31 Maret 2022 lalu, yang digunakan untuk Stasiun Street Food tersebut.
Baca Juga: Samosir Ternyata Seluas Singapura Calon Ibukota Toba Raya, Danau Toba Jadi Ikon Wisatanya
Saat ini, Station Street Food sedang dalam tahap pembangunan yang diharapkan akan terus berlanjut pada tahun anggaran 2023.
Dalam upaya mendukung program ini, Pemkot Bukittinggi telah melakukan pendataan terhadap seluruh pedagang kuliner di stasiun.
Rencananya, akan difasilitasi sekitar 200 pedagang untuk berjualan di kawasan Stasiun Street Food ini.
Lahan tersebut akan dibagi menjadi tiga area, yaitu area 1 untuk parkir kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2, area 2 sebagai Kawasan Stasiun Street Food, serta area 3 untuk penampungan pedagang pasar bawah, termasuk penambahan lahan parkir.
Keberadaan Stasiun Street Food diharapkan tidak hanya akan menjadi daya tarik kuliner baru bagi masyarakat Bukittinggi, tetapi juga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
Baca Juga: Selamatkan Gondang Sabangunan! Musik Religius Masyarakat Batak Toba yang Nyaris Punah
Dengan sentuhan kreatif dan inovatif, proyek ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa lahan yang sebelumnya tidak terpakai dapat diubah menjadi tempat yang ramai dan bermanfaat bagi masyarakat.***