bdadinfo.com

Kerap Tuai Pro Kontra, Beberapa Hal yang Tidak Diketahui Mengenai Tradisi Tabuik Masyarakat Pariaman Sumbar - News

Tradisi Tabuik di Pariaman Sumatera Barat (Instagram @/pariaman.tourism)

- Pada Minggu 30 Juli 2023 lalu masyarakat Pariaman menggelar sebuah karnaval Tabuik di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Karnaval tersebut terselenggarakan dengan sangat meriah dan banyak warga turut antusias.

Tradisi Tabuik atau beberapa masyarakat menyebutnya dengan Tabut merupakan salah satu tradisi kebudayaan masyarakat Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) yang sudah turun temurun diselenggarakan setiap tahunnya.

Baca Juga: Kisah Sutan Riska Bupati Termuda, Niat Maju Umur 24 Dilantik Umur 26, Darahnya Bergolak Lihat Derita Rakyat

Tradisi Tabuik oleh masyarakat Pariaman, Sumbar dilaksanakan setiap tahunnya guna memperingati wafatnya cucu Rasulullah Nabi Muhammad SAW, Hussein bin Ali.

Tradisi Tabuik tersebut diselenggarakan selama 10 hari lamanya pada tanggal 1-10 Muharram dalam kalender Islam.

Hingga saat ini, tradisi budaya Tabuik masyarakat Pariaman masih memicu pro dan kontra.

Baca Juga: 4 Destinasi Liburan yang Selalu Masuk Bucket List Wisatawan Asing, Nomor 3 Ada di Sumatera Barat

Adapun tradisi Tabuik di Pariaman sendiri telah melalui proses yang sangat panjang dan telah menjadi bagian kehidupan dari masyarakat setempat secara turun-temurun.

Sejak perayaan pertamanya di Pariaman pada masa jauh sebelum kemerdekaan Indonesia yang dibawa oleh masyarakat keturunan India, Tabuik sendiri telah mengalami penyesuaian dengan adat Minangkabau.

Meski demikian, berbagai kerajinan tangan yang selalu ada di setiap perayaan Tabuik, seperti berupa olahan bambu, rotan dan kertas yang membentuk kuda bersayap dengan kepala seorang wanita tetap mewakili esensi sesungguhnya yakni menghormati wafatnya cucu nabi.

Baca Juga: Membanggakan! Berhasil Kuasai 9 Bahasa Asing, Ini Sosok Diplomat Ulung dari Sumatera Barat

Kuda bersayap tersebut diilustrasikan sebagai seekor hewan bernama Buraq yang dikisahkan membawa potongan jenazah Hussein ke langit di punggungnya.

Terdapat tujuh tahapan pada tradisi Tabuik, diantaranya: prosesi Mengambil Tanah, Menebang Batang Pisang, Mataam, Mengarak jari-jari, Mengarak Sorban, Tabuik Naik Pangkek, Hoyak Tabuik, dan Membuang Tabuik ke laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat