bdadinfo.com

Wisata Religi dan Wisata Budaya Mampu Promosikan Kebhinekaan Indonesia - News

Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo saat menghadiri Buddhayana Cultural Expo 2023 di Pakuwon Mall, Surabaya, Jawa Timur (Kemenparekraf.go.id)

- Angela Tanoesoedibjo, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan wisata religi dan wisata budaya merupakan salah satu langkah untuk mempromosikan kebhinekaan Indonesia.

Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo, saat menghadiri Pameran Budaya Buddhayana 2023 di Mal Pakuwon, Surabaya, Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada Dewan Kota Buddhayana Indonesia Surabaya atas Event organizer yang dikatakan mempererat solidaritas Indonesia, terbagi menjadi suatu keragaman.

“Perjalanan Agama Buddha di Indonesia. Menurut saya Pameran Budaya Buddhayana 2023 adalah hal yang baik bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih memahami dan menghormati satu sama lain, seperti pepatah "tidak tahu, tidak suka". Kegiatan ini sangat tepat dilakukan di tengah masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: 10 Prinsip yang Hanya Dimiliki Orang Batak dan Bisa Dijadikan Contoh, Rela Melakukan Apapun untuk Kawan?

Angela menjelaskan, kehadiran pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat penting untuk berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan terus mendukung dan berkontribusi secara signifikan pada acara keagamaan dan budaya di tanah air.

“Kami percaya bahwa ketika mereka melakukan perjalanan, seseorang akan menemukan kebahagiaan dan kegembiraan. Kami percaya bahwa pariwisata memiliki kontribusi penting untuk menjaga persatuan Indonesia, terutama melalui pariwisata religi dan wisata budaya,” tandasnya.

Baca Juga: Sosok Azizah Salsha, Calon Istri Pratama Arhan yang Juga Putri Politisi Asal Sumatera Barat

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu juga mencontohkan ketika berada di Bali yang mayoritas beragama Hindu, di sana ia bisa melihat banyak pura.

Di sana wisatawan bisa mengapresiasi cara orang beribadah, misalnya ada aturan saat memasuki pura untuk mengajarkan wisatawan menghargai perbedaan yang ada.

Angela menambahkan ketika di Pulau Jawa khususnya di Jawa Timur terdapat tradisi ziarah ke makam tokoh agama Islam yaitu Wali Songo, dimana 5 dari 9 makam Wali Songo berada di Jawa Timur.

Baca Juga: Bukti Jepang Lama Ngincer Proyek Tol dan Terowongan Termegah Asia Tenggara di Sumatera Barat

“Ini juga sebagai cara kita berziarah dengan menghormati nenek moyang kita dan berziarah serta menghormati keragaman yang kita miliki,” katanya.

Lalu di Jawa Tengah ada candi Borobudur yang pernah menjadi icon dunia. Pemerintah terus mendorong pemanfaatan candi tidak hanya untuk tujuan wisata.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat