- Emak-emak gigih menggantung 'kemerdekaan' dari tetes keringat memetik hasil bumi untuk menjualnya ke balai (pasar tradisional) di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Hasil bumi yang dipetik emak-emak ini dari berkah tanah yang subur dan diproses sejak masa tanam hingga memanen hasil.
Itu terlihat ketika, momentum Hari Kemerdekaan RI ke-78 pada Kamis, 17 Agustus 2023 ada di Pasar Baru Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar.
Pasar tradisional yang digelar dua kali dalam sepekan di Muara Labuh itu terlihat sesak oleh emak-emak yang menjajakan dagangannya dari hasil bumi.
Senin dan Kamis merupakan hari pasar atau hari balai di Muara Labuh Kecamatan Sungai Pagu.
Belum serah terima antara pagi dan malam, emak-emak ini bersiap mengemasi hasil panen 'kemerdekaan' dari lahan-lahan subur miliknya.
Banyak macamnya, mulai dari rimbang, kacang tanah, bawang, sayuran hingga buah kelapa masak dan aneka jenis hasil bumi lainnya diangkut ke 'Balai Kamis'.
Kemerdekaan bagi mereka saat ini cukup sederhana, hasil panen yang dijajakan habis terjual dan bisa pulang dengan senyum penuh berkah.
Tetes keringatnya terbalaskan, namun berbeda jika hasil panen tidak laku terjual. Wajah kesedihan memudar dilesung pipinya.
"Kemarin ada beberapa pohon kelapa sekitar rumah buahnya masak. Sekarang dijual ke balai. Ditambah aneka sayuran yang ada di kebun," kata emak penjual sayuran, Roslaini (56) ketika ditemui News.
Roslaini nampak gigih memutar roda ekonomi dengan menggantungkan kemerdekaan pada hasil bumi.