bdadinfo.com

Mengintip Keagungan Padang Lama: Jejak Sejarah, Dagang, dan Pesona Arsitektur Kota Tua - News

Desa wisata cagar budaya kota tua Batang Arau  (Kemenparekraf.go.id)

Dalam hiruk-pikuk modernitas Kota Padang yang semarak, tersembunyi suatu tempat bernama Padang Lama.

Padang Lama seolah-olah menjadi jendela kuno yang mengungkap hikayat para perantau yang menjelajahinya.

Area Kerajaan Pagaruyung menyulam jejak sejarah dengan menciptakan perkampungan pertama di tepi sungai Batang Arau, dahulu dikenal sebagai Sebrang Pebayan.

Baca Juga: Simpan Kisah Mistis! Mengungkap Keagungan Zaman, 56 Situs Cagar Budaya Megalitik di Lima Puluh Kota

Di sana, cinta tanah air berkembang seiring gemuruh air mengalir, menciptakan irama Minangkabau yang terpadu dengan semaraknya budaya Agam.

Tengoklah abad ke-14, saat Kerajaan Pagaruyung menjalin kerja sama dengan pesisir barat, merajut kisah persaudaraan.

Kemudian, membawa Kota Padang menjadi panggung bagi para nelayan yang berkumpul di bawah naungan Kerajaan Aceh pada abad ke-15 hingga 16.

Baca Juga: Mengintip Sejarah yang Terpahat, Eksklusivitas Rumah Karnalis St Pangeran di Sumatera Barat

Jalur dagang ini menjadi lalu lintas impian bagi para pedagang dari berbagai penjuru. Lalu, datanglah perubahan dari Belanda (VOC) pada 1663.

Pesisir barat Sumatra Barat menjadi salah satu medan yang ditempuh oleh bangsa asing, yakni Belanda.

Mereka melakukan perubahan mendasar yang membawa Kerajaan Aceh tergeser dan pelabuhan megah dibangun di muara sungai Batang Arau.

Baca Juga: Wow! 2 Orang Minangkabau Ini Jadi Tokoh Penting di Luar Negeri, Ada yang Jadi Raja di Negeri Sembilan

Dengan matahari terbit mengusik Samudra Hindia, Kota Padang mekar sebagai pelabuhan terdepan Sumatra Barat pada 1966.

Pelabuhan ini, bukan hanya pintu gerbang bagi kapal-kapal dagang, melainkan juga tempat impian dan harapan berlayar menjauh hingga ke ujung cakrawala.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat