bdadinfo.com

Simpan Kisah Mistis! Mengungkap Keagungan Zaman, 56 Situs Cagar Budaya Megalitik di Lima Puluh Kota - News

Cagar Budaya di Lima Puluh Kota  (Kemdikbud.go.id)

Di tengah hamparan indahnya Lima Puluh Kota, tersembunyi 56 situs bersejarah yang membawa kita pada perjalanan mistis dan keagungan zaman prasejarah.

Dalam daftar inventaris Cagar Budaya BPCB Sumatera Barat, Cagar Budaya Megalitik ini berhasil mengukir cerita masa lalu yang kaya akan kearifan nenek moyang.

Kata "megalitik" yang berasal dari gabungan "mega" ini berarti besar dan "lithos" yang berarti batu, menggambarkan esensi situs cagar budaya di Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Baca Juga: Mengintip Sejarah yang Terpahat, Eksklusivitas Rumah Karnalis St Pangeran di Sumatera Barat

Menilik lebih dalam, terlihat bahwa budaya megalitik berkembang seiring dengan peralihan masyarakat dari pola hidup berburu menjadi bertani.

Upacara pemujaan arwah leluhur menjadi pusat perhatian, dan inilah yang mendorong mereka mendirikan monumen batu besar dengan nilai spiritual yang mendalam.

Penelitian yang teliti mengungkapkan budaya megalitik muncul pasca era bercocok tanam, saat manusia sudah merasakan panggilan kuat untuk memuliakan arwah nenek moyang mereka.

Baca Juga: Wow! 2 Orang Minangkabau Ini Jadi Tokoh Penting di Luar Negeri, Ada yang Jadi Raja di Negeri Sembilan

Bentuk fisik tinggalan megalitik sangat bervariasi, mulai dari pundak berundak, menhir, dolmen, hingga arca megalitik yang mengesankan.

Semua ini mencerminkan kompleksitas kehidupan dan keyakinan spiritual yang menguat.

Tidak hanya menjadi tonggak ilmu pengetahuan, cagar budaya ini juga memiliki peran penting dalam mengupas lembaran sejarah dan sosial-budaya masyarakat setempat.

Baca Juga: Paling Ditakuti Tentara Belanda! Aman Dimod Panglima Aceh Sakti Mandraguna, Kebal Peluru dan Gilasan Tank

Maka tak heran jika Cagar Budaya Megalitik Lima Puluh Kota menjadi salah satu calon untuk didaftarkan sebagai Cagar Budaya Nasional.

Dalam kenyataannya, hanya tujuh kecamatan yang memiliki tinggalan megalitik, mayoritas berupa menhir, yang menjadikan daerah ini dengan bangga dijuluki "nagari menhir."

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat