- Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) Jambi sudah menjalankan komitmennya untuk membenahi tiang pengaman (Fender) jembatan Muara Tembesi yang rusak akibat ditabrak.
Saat ini proses perbaikan fender yang rusak ditabrak tongkang sudah berjalan dan ditargetkan akan rampung pada Agustus 2024 nanti.
Ketua PPTB Jambi, Ade Erlanda melalui Koordinator Divisi Air Sapuan Ansori menyatakan bahwa apa yang sudah disepakati pihaknya dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi selaku pemilik aset jembatan sedang dikerjakan.
Dilansir dari berbagai sumber, pada 1 Juli 2024, "Pekerjaan memasang fender 1 tiang (pilar) sudah mencapai 80 persen. Tinggal menunggu pengecoran isi dalam fender," kata Sapuan.
Selanjutnya, untuk pekerjaan tahap 2, besi sudah dikirim dari Jakarta dan akan sampai dalam waktu dekat, tahap kedua ini untuk fender juga. Karena fender ini tiangnya dua buah.
Menurut Sapuan, kerusakan yang dialami fender di jembatan tembesi total berjumlah 33 pipa fender dengan ukuran besarnya, sebesar tiang listrik.
Perbaikan fender tersebut telan dana sekitar Rp4 miliar untuk satu tempat. Sapuan juga berharap agar pekerjaan selesai tepat waktu sesuai dengan perencanaan BPJN, Pemprov, dan PPTB.
"Target pekerjaannya yaitu 3 bulan yang berakhir di bulan Agustus dan sejauh ini sudah berjalan satu bulan lebih, satu tiang hampir selesai dan tinggal tunggu satunya lagi," jelas Sapuan.
Ia juga menjelaskan selama pekerjaan berlangsung, tidak mengganggu arus lalu lintas distribusi baru bara di Sngai Batanghari.
"Saat pelaksanaan angkutan jalur sungai juga kita tetap jaga keamanan jembatan dengan menetapkan dua Assist (Tugboat) di setiap jembatan ynag dilalui muatan baru bara," tambahnya.
Selain itu, jembatan lain yang fendernya juga ditabrak tongkang, seperti yang terjadi pada jembatan Aur Duri 1, menunggu keterangan lebih lanjut dari pihak terkait.
Sebelumnya, Wakil Ketua Satgas Wasgakkum Provinsi Jambi, Johansyah menyatakan bahwa PPTB komitmen untuk memperbaiki jembatan Muara Tambesi.
"Jembatan Muara Tambesi ini sedang dalam proses perbaikan, sudah ada ponton untuk perbaikan dan membutuhkan proses namun tetap kami berkomitmen menyelesaikannya," kata Johansyah.