bdadinfo.com

Anak Pendeta Gilbert Ungkap Musuh Terbesar Pemuda Indonesia: Jangan Cari Alasan! - News

Putra Pendeta Gilbert Lumoindong, Greivance Gilbert Lumoindong (Ist)

- Putra Pendeta Gilbert Lumoindong, Greivance Gilbert Lumoindong menyampaikan sederet catatannya terkait HUT ke-78 RI.

Pertama yang disinggung anak pendeta kesohor itu adalah dari sisi tema yang diangkat, yakni Terus Melaju untuk Indonesia Maju.

Menurut dia, tema itu memiliki makna ganda. Bahwa dalam menikmati alam kemerdekaan kita bisa menghadapi berbagai risiko dan kendala.

Baca Juga: Fakta tentang Albert Hendra Lukman, Anggota DPRD Kota Padang yang Diduga Terseret Penyalahgunaan Dana Covid 19

"Namun anak muda harus memiliki semangat dan mental yang tetap melaju. Artinya jangan mau terhambat, tetapi tetap dengan kreatifitas dan hikmat dari Tuhan, hadapi segalanya dengan iman," katanya. 

"Selanjutnya menjadi orang-orang muda yang maju adalah kemutlakan, yang harus kita rebut dengan perjuangan dan kerja keras," sambung dia. 

Baca Juga: Dipimpin Anas Urbaningrum, PKN Cuma Lolos 1 Orang di DCS Anggota DPRD Sumbar

Greivance Gilbert Lumoindong lantas berpendapat, bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan para generasi muda dalam mengisi kemerdekaan ini. 

"Menurut saya yang paling harus generasi muda perhatikan adalah jangan mencari-cari alasan," katanya.

Menurut dia, saat ini terlalu sering orang-orang muda mencari alasan dan pembenaran dari segala kemalasan, serta tindakan-tindakan merusak. Seperti pergaulan bebas, narkoba, pornographi dan lainnya. 

Baca Juga: PDAM Tirta Asasta Depok Ngotot Bangun Water Tank Meski Diprotes Warga, Berapa Dananya?

"Bagi saya apapun yang terjadi generasi muda, harus memacu dirinya untuk tetap bersemangat dan rajin dalam mengejar prestasi di masa muda ini."

"Masalah dan persoalan bukanlah musuh yang harus dihindari, tetapi seringkali guru yang akan memberi pelajaran-pelajaran berharga," timpalnya lagi. 

Lebih lanjut Greivance Gilbert Lumoindong menilai, ancaman terbesar bangsa Indonesia saat ini adalah kemajuan teknologi yang tak diimbangi dengan jiwa nasionalisme. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat