- Proyek water tank milik PDAM Tirta Asasta Depok menuai polemik. Sejumlah warga yang berada di kawasan tersebut protes keras. Mereka khawatir, bak raksasa penampung air itu jebol dan mengancam banyak nyawa.
Kekhawatiran itu tentu bukan tanpa alasan. Sebab, proyek water tank milik PDAM Tirta Asasta Depok ini berada di pemukiman padat penduduk, tepatnya di kawasan Sukmajaya.
Menurut kuasa hukum sejumlah warga, M Kahfi Nasyahputra, salah satu inti dari penolakan terkait mega proyek water tank milik PDAM Tirta Asasta Depok adalah risiko keselamatan.
Baca Juga: Tok! KPU Provinsi Sumatera Barat Umumkan Caleg DPRD Sumbar, Ini Daftarnya
"Iya betul (berisiko). Intinya itu," kata dia dikutip pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Selain itu, proyek tersebut diklaim belum mengantongi izin warga sekitar.
"Tentunya tidak ada persetujuan warga tadi, terkait dokumen lingkungan. Tidak ada sama sekali sosialisasi kepada warga, warga tidak dilibatkan sama sekali."
Baca Juga: Jokowi Geber Proyek Raksasa di Batam dengan Nilai Bombastis, Singapura Melongo!
Kemudian, lokasi proyek ini dibangun pada bidang yang cukup miring sehingga rentan terjadi masalah.
"Bangunnya di bidang miring, berbatasan langsung dan letaknya itu tinggi dari rumah warga," jelasnya.
Jika ini dibiarkan, lanjut Kahfi, akan ada banyak nyawa yang terancam keselamatannya.
Baca Juga: Spill Gaji TKW di Arab Saudi Tahun 2023, Jangan Kaget Dapatnya Segini!
"Di sini itu ada lebih dari 250 KK (kepala keluarga). Radiusnya sangat besar ketika terjadi kebocoran," terangnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Operasional PDAM Tirta Asasta Depok, Sudirman menjelaskan, bahwa water tank Legong ini dibangun untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.