bdadinfo.com

Kisah Keikhlasan dan Semangat Saling Bantu Antara Halim Perdanakusuma dan Masyarakat Sumatera, Apa Itu? - News

Halim Perdanakusuma.  (Dok TNI AU)

- Keiklasan serta kegigihan masyarakat Sumatera untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia tak perlu diragukan lagi.

Mereka rela berduyun-duyun merogoh kocek hingga menjual sejumlah harta benda mereka untuk membantu Indonesia lepas dari cengkraman Belanda.

Hal itu dibuktikan dengan dibelinya Avro Anson RI-003 sebuah pesawat terbang multifungsi bermesin ganda keluaran Inggris dari dana sumbangan masyarakat Sumatera.

Baca Juga: Beda dengan Pulau Sumatera, Jembatan Kyura Papua Tengah Dikritisi karena Konstruksinya, Ada Apa?

Upaya pembelian pesawat ini dimulai dengan dibentuknya Panitia Pusat Pengumpul Emas oleh Mohammad Hatta di Bukittinggi pada tanggal 27 September 1947.

Panitia dipimpin oleh Mr A Karim, Direktur Bank Negara. Emas murni sumbangan masyarakat Sumatera Barat kemudian terkumpul seberat 14 kilogram, dan dibelikan pesawat terbang Avro Anson di Thailand.

Pesawat ini tadinya adalah milik Paul H Keegan, seorangwarga negara Australia dan mantan penerbang Angkatan Udara Kerajaan Inggris.

Baca Juga: 13 Etnis di Indonesia yang Terkenal Taat Beragama Islam, Bahkan Mengakar Kuat di Minangkabau

Tapi, di balik terkumpulnya emas murni seberat 14 kilogram, ada sosok penerbang andalan AURI, yakni Halim Perdanakusuma.

Kisah Halim Perdanakusuma dan masyarakat Sumatera bermula di Oktober 1947.

Kala itu, Halim Perdanakusuma mendapat tugas membangun angkatan udara di Sumatera dengan tujuan untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera menembus blokade udara Belanda.

Baca Juga: Wako Hendri Septa: Keberadaan UKM Kurangi Ketergantungan pada Ekonomi Kapital

Tugas yang diemban Halim ke Sumatera juga agar mempersiapkan basis perjuangan IndonesiaG bila pangkalan-pangkalan udara di Pulau Jawa dikuasai oleh Belanda.

Didampingi oleh Opsir Udara II Iswahjudi, Halim berangkat menuju Sumatera.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat