– Pengamat Terorisme, Al Chaidar meyakini, tujuan wanita bercadar yang hendak menerobos Istana Negara dan mengincar Presiden Jokowi, punya motif tertentu.
Menurut dia, wanita bercadar itu diduga kuat adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sengaja direkrut oleh kelompok radikal jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka berafiliasi pada ISIS.
“Saya kira memang harus diantispasi jaringan kelompok JAD terutama yang direkrut dari luar negeri. Jadi harus ada kesadaran, karena rekruitmen terhadap TKI yang ada di Hongkong, Malaysia atau Arab itu sangat rentan,” katanya dikutip pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Baca Juga: Prediksi Al Chaidar Tepat, Wanita Bercadar yang Terobos Istana Negara Incar Nyawa Jokowi
Mereka, kata Al Chaidar, kerap menjadi incaran para pelaku doktrinisasi oleh paham penganut radikal, seperti kelompok JAD.
“Itu akan dengan mudah didoktrin, ditipu, dicekoki untuk melakukan tindakan-tindakan yang menurut mereka jalan pintas mencapai surga atau menghapus dosa,” katanya.
Baca Juga: Presidensi G20 Indonesia, Momentum Pulihkan Dunia dari Krisis Global
Pernyataan Al Chaidar terkait motif wanita bercadar tersebut rupanya tak jauh berbeda dengan hasil penyelidikan polisi.
“Saat ini semua keterangan yang bersangkutan itu seperti mendapat mimpi atau wangsit. Jadi yang bersangkutan mimpi masuk surga dan neraka sampai ada kesimpulan dia harus menegakkan ajaran yang benar,” kata Kabag Banops Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar.
Incar Nyawa Presiden Jokowi
Dari proses introgasi terungkap, wanita bercadar tersebut berinisial SE (24 tahun). Menurut keterangan polisi, ia bermaksud menemui Presiden Jokowi (Joko Widodo) di Istana Negara.
“Dia datang ke Istana, sebenarnya hasil pemeriksaan kita tujuannya adalah ingin bertemu Pak Jokowi,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dikutip pada Kamis, 27 Oktober 2022.
Baca Juga: Spanduk Kecaman Terhadap Erick Thohir di Pasang Diberbagai Perusahaan Milik BUMN di Kota Padang
Dilansir dari PMJnews, Hengki mengungkapkan, bahwa dari hasil pemeriksaan penyidik, pelaku bermaksud menyampaikan sejumlah hal terkait dasar negara kepada Presiden Jokowi.