bdadinfo.com

Guru Wanita Bercadar yang Terobos Istana Negara Kini Berstatus Tersangka Terorisme - News

Terungkap ini identitas wanita bercadar penerobos Istana Negara. Ternyata begini kelakuan kesehariannya  (Istimewa)

– Pria berinisial JM, ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana terorisme. Ia diketahui sebagai guru Siti Elina, wanita bercadar yang sempat bikin heboh karena sempat berupaya terobos Istana Negara, Jakarta, beberapa hari lalu.

“Iya JM juga sudah (jadi tersangka),” kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Dari hasil penyelidikan, lanjut Kombes Aswin, JM adalah guru Siti Elina. Adapun penetapan tersangka terhadap JM telah dilakukan sejak 26 Oktober 2022.

Baca Juga: Eks Artis Porno, Cicciolina Ajak Putin Wikwik Semaleman Jika Hentikan Perang

Namun demikian, Kombes Aswin belum memberikan keterangan secara detail terkait peran JM dalam kasus tersebut.

Sebagai informasi, Siti Elina, wanita bercadar yang sempat berupaya masuk Istana Negara sambil bawa pistol sampai saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Dari hasil pemeriksaan diketahui, Siti dan suaminya berinisial BU, ternyata pernah berbaiat pada kelompok terlarang, NII. Mereka dalam satu kelompok dengan JM.

Motif Serangan Wanita Bercadar

Sebelumnya, Pengamat Terorisme, Al Chaidar meyakini, tujuan wanita bercadar yang hendak menerobos Istana Negara dan mengincar Presiden Jokowi, punya motif tertentu.

Menurut dia, wanita bercadar itu diduga kuat adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sengaja direkrut oleh kelompok radikal jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka berafiliasi pada ISIS.

“Saya kira memang harus diantispasi jaringan kelompok JAD terutama yang direkrut dari luar negeri. Jadi harus ada kesadaran, karena rekruitmen terhadap TKI yang ada di Hongkong, Malaysia atau Arab itu sangat rentan,” katanya dikutip pada Kamis, 27 Oktober 2022.

Baca Juga: Deretan Tokoh Dunia yang Diajak Wikwik Eks Bintang Porno Cicciolina, dari Putin Hingga Saddam

Mereka, kata Al Chaidar, kerap menjadi incaran para pelaku doktrinisasi oleh paham penganut radikal, seperti kelompok JAD.

“Itu akan dengan mudah didoktrin, ditipu, dicekoki untuk melakukan tindakan-tindakan yang menurut mereka jalan pintas mencapai surga atau menghapus dosa,” katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat