– Sebelumnya sempat heboh adanya indikasi kecurangan dalam rekrutmen BUMN Batch 2. Hal ini terjadi ketika peserta curang diketahui menggunakan jasa joki.
Menanggapi hal ini, BUMN secara tegas akan menggugurkan para peserta yang melakukan kecurangan dalam proses rekrutmen batch 2 ini dan jika terbukti tindakan itu melanggar hukum, maka jangan segan melaporkannya ke penegak hukum.
Hal ini pun ditegaskan kembali oleh pernyataan Erick Thohir selaku Menteri BUMN.
Baca Juga: Diguncang Gempa Bermagnitudo Cukup Besar Beruntutan, Ini Penjelasan BMKG Terkait Fenomena Tersebut
“Seluruh peserta yang terlibat kasus perjokian rekrutmen bersama BUMN, di-blacklist,” katanya tegas dalam pernyataan resminya seperti yang tertuang dalam akun Instagram resmi BUMN @fhci.bumn.
Saat ini, Kementerian BUMN dan FHCI secara intens terus melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait indikasi kecurangan para oknum yang berusaha mencederai proses Rekrutmen Bersama BUMN yang telah dilakukan secara transparan dan profesional.
“Saya minta kepada Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi untuk melakukan investigasi secara saksama. Jika terbukti tindakan itu melanggar hukum, maka jangan segan melaporkannya ke penegak hukum. Jika terbukti bersalah, yang bersangkutan akan kami blacklist di BUMN,” kata Erick Thohir dalam keterangan resminya.
Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia bahkan tidak segan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum jika bukti-bukti kecurangan sudah terbukti.
Menurut Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata, berdasarkan penyelidikan yang sudah dilakukan telah teridentifikasi beberapa nama yang tercatut.
Baca Juga: Viral Ada Joki di Rekrutmen Bersama BUMN, Begini Tanggapan Erick Thohir
“Berdasarkan penyelidikan, kami mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut, otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN,” katanya dalam keterangan resminya.
Peserta yang terindikasi melakukan kecurangan, termasuk aktivitas perjokian akan langsung digugurkan oleh sistem. Hanya 0,4 persen jumlah peserta yang terindikasi melakukan kecurangan.