bdadinfo.com

Orang Berdarah Minang Sebagai Penyebar Agama Islam di Tanah Sulawesi, Makassar - News

Masjid Pertama di Kerajaan Luwu (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

- Penyebaran agama islam di Makassar, tanah Sulawesi tak lepas dari peranan tiga tokoh (Datuak) asal Minangkabau.

Dalam menyebarkan agama Islam di Makassar mereka orang Minang tersebut membagi menjadi tiga daerah. Salah satunya adalah di wilayah Kerajaan Luwu dan yang menjadi penyebar adalah Datuak Sulaiman.

Di masa lalu Raja dari Kerajaan Luwu terkenal akan kesaktiannya yang tinggi. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Datuak Sulaiman orang asal Minangkabau saat mengajak raja memeluk agama Islam.

Baca Juga: DVIO Syariah, Penginapan di Bukittinggi Sumatera Barat dengan View Gunung yang Harganya Pas Dikantong

Menurut Badan Balai Litbang Agama Makassar, Saprillah Syahrir bahwa Datuak Sulaiman datang pada akhir abad 16.

Saat itu, Datuak mencoba menemui Raja Luwu bernama Datu La Patiware, untuk diajak masuk Islam tapi kesulitan bertemu secara langsung.

Untuk dapat bertemu secara langsung oleh Raja Luwu diperlukan melewati lolos beberapa ujian kesaktian.

Baca Juga: Cerita Rakyat Sumatera Utara: Terungkap! Abangnya Paling Tua Orang Batak Ternyata Aceh dan Adiknya Orang Nias

Ketika berada di gerbang rumah raja, terdapat jamuan makanan berupa nasi yang menjadi khas lokal bernama Songkolo. Yang secara tiba-tiba berubah menjadi sarang lebah.

Ketika ujian sedang berlangsung yang berupa makanan berubah menjadi sarang lebah dan lebah tersebut mengancam. Datuak Sulaiman tidak menyerah dan tetap berusaha tenang.

Hingga sarang lebah tersebut kembali menjadi wujud Sangkolo. Warga sekitar yang menyaksikannya pun langsung kaget terkejut dengan Datuak Sulaiman yang masih asing.

Baca Juga: Mengenal Tour de Singkarak, Ajang Balap Sepeda Dunia untuk Promosikan Kota Singkarak dan Budaya Sumatera Barat

Namun, di hari itu Datuak Sulaiman tak langsung masuk. Ia memilih pulang dan datang keesokan harinya.

Besoknya, Datuak Sulaiman kembali datang ke rumah Raja. Ia pun sudah bisa masuk ke halaman rumahnya.

Di sini merupakan ujian kedua yang harus dilalui oleh Datuak Sulaiman yaitu, berupa guci berisi air yang tergantung di pintu rumah raja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat