- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo temui mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid di kediamannya Jl Mapala Makassar pada Senin pagi, 17 April 2023.
Pada kesempatan tersebut, Menpora Dito Ariotedjo dijamu dengan makan sahur oleh eks Ketua PSSI dua periode yakni 2003-2007 dan 2007-2011, Nurdin Halid saat melakukan kunjungan kerja dengan menutup kompetisi sepak bola Liga 1 di Pare-pare, Sulawesi Selatan.
Sebagai salah satu mantan pengurus PSSI yang terlama menjabat, Nurdin Halid dalam kesempatan tersebut menyerahkan dua buku soal sepak bola ke Menpora Dito Ariotedjo.
Baca Juga: Cak Imin Dukung Luhut Tolak Jadikan APBN Sebagai Jaminan Kereta Cepat
Adapun kedua buku tersebut berjudul Revolusi Sepak Bola dan Membangun Industri Sepak Bola.
Nurdin Halid berharap dengan buku yang ia berikan itu, dapat membantu Menpora Dito Ariotedjo dalam upayanya membenahi sepak bola di Indonesia.
“Sengaja saya sampaikan karena beliau pengurus semua olahraga. Dan sepak bola adalah olahraga dengan dinamika sangat tinggi,” kata Nurdin Halid, keterangan tertulis dikutip Senin, 17 April 2023.
Baca Juga: Sinopsis Tilik The Series: Suami Bu Tejo Yang Nyalon Jadi Lurah Digosipkan Punya Selingkuhan
Nurdin Halid memaparkan, buku tersebut bercerita mengenai sepak terjangnya dalam dunia sepak bola tanah air serta rencana-rencana yang ia upayakan ketika duduk sebagai Ketua Umum PSSI.
“Buku ini saya paparkan 11 program emas pembangunan sepak bola dari usia dini hingga pentas dunia. Tahun 2010 kita pernah ikut bidding Piala Dunia dan sudah sampai di tahap 8, sayang pemerintah saat itu menarik dukungan,” paparnya.
Sementara itu, menanggapi pemberian buku sepak bola tersebut, Menpora Dito Ariotedjo menyampaikan apresiasi atas hadiah buku yang diberikan Nurdin Halid kepadanya.
Baca Juga: Legislator PKS Sebut TikToker Bima Cerdas dan Kritis, Bukti Cinta Daerahnya
Dirinya mengaku kagum dengan kepedulian Nurdin Halid terhadap sepak bola tanah air yang saat ini tengah bertransformasi.
“Saya kaget dapat buku ini, sangat visioner. Ini sesuai arahan Pak Presiden pembinaan usia dini dan menuju industri sepak bola. Dengan pengalaman 15 tahun memimpin PSSI, ini patut jadi bahan pertimbangan dalam pengembangan sepak bola. Terima kasih atas dua ilmunya ini,” terang Dito.***