bdadinfo.com

Qada dan Qadar: Pengertian dan Contohnya di Kehidupan Sehari-hari - News

Ilustrasi contoh qada dan qadar serta pengertiannya

Dalam Islam, ada rukun iman dan rukun Islam yang perlu diketahui oleh umat muslim. Rukun iman mencakup iman kepada Allah Swt., iman kepada para malaikat, iman kepada Al Quran, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari akhir, serta iman kepada qada dan qadar.

Bagi umat Islam, wajib hukumnya memahami pengertian qada dan qadar. Sebab, percaya kepada qada dan qadar termasuk rukun iman keenam.

Bahkan, umat Islam diperintahkan Allah Swt. untuk beriman kepada qada dan qadar, tertuang dalam ayat-ayat Al Quran.

Dalam surat Al Qamar ayat 49, “Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”

Dalam surat Al Ahzab ayat 36, “Dan, tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.”

Qada dan qadar sering kali dianggap bermakna sama, padahal keduanya berbeda arti. Sebab, bentuk kata dan pelafalan yang mirip pada keduanya.

Secara bahasa, qada bermakna ‘ketentuan’, dan secara istilah qada adalah ketentuan Allah Swt. yang sifatnya umum, makna azali, dan berlaku terhadap semua makhluk.

Dari buku Aqidah Akhlaq, ketentuan bersifat umum adalah hukum-hukum umum, seperti keberhasilan dan kegagalan.

Misalnya, hukum umum kegagalan menunjukkan bahwa kegagalan terjadi akibat kemalasan. Atau, hukum umum keberhasilan akan terjadi pada orang yang rajin belajar. Jadi, orang malas belajar tidak akan meraih keberhasilan.

Sementara, makna azali mengandung pengertian hukum yang telah ada sejak dahulu kala, bahkan sebelum ada manusia di bumi. Hukum tersebut pun tertulis di lauhulmahfuz.

Secara bahasa, qadar bermakna ‘ketetapan atau ukuran’, dan secara istilah, qadar adalah ketentuan hukum Allah Swt. atas semua makhluk-Nya jika syaratnya terpenuhi.

Qadar bersifat lebih spesifik ketimbang qada, artinya terjadinya qadar dapat didasarkan pada ikhtiar dan doa seseorang. Qadar juga sama artinya dengan takdir.

Takdir terbagi menjadi dua, yaitu takdir mubram dan takdir muallaq. Takdir mubram adalah takdir dan ketetapan Allah Swt. yang tidak dapat diubah. Contohnya, setiap makhluk pasti akan mengalami kematian.

Sementara, takdir muallaq adalah takdir yang masih dapat diubah melalui usaha atau ikhtiar manusia itu sendiri. Contohnya, seseorang dilahirkan dari keluarga kurang mampu tapi ingin mendapatkan jenjang pendidikan tinggi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat