- Pelaku yang membuat sistem BSI lumpuh total selama sepekan ini akhirnya terungkap. Adalah LockBit Ransomware yang mengaku bertanggung jawab.
Disadur dari akun Twitter @darktracer_int, disebutkan bahwa kelompok LockBit Ransomware telah meretas layanan Bank Syariah Indonesia (BSI).
LockBit Ransomware juga mengatakan bahwa akibat dari serangan mereka, ada 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan dan 1,5 terabyte data internal yang berhasil mereka curi.
Baca Juga: Preview Liga Italia Monza vs Napoli, Cek Prediksi Skor, Head to Head Hingga Susunan Pemain
Mereka juga mengancam akan menyebar data itu ke web dark jika negosiasi berjalan gagal.
Seperti diketahui, per tanggal 8 Mei 2023, segala layanan di BSI lumpuh total, nasabah tidak bisa menggunakan mobile banking, menarik uang di ATM, transaksi di kasir dan layanan lainya.
Akibat dari terganggunya layanan di BSI ini, Dirut BSI Hery Gunardi sampai harus menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh nasabah BSI.
Baca Juga: Peserta UTBK 2023 Tertangkap Basah Tempelkan HP di Dada, Diduga Berbuat Curang
Kala itu, Hery Gunardi menegaskan komitmen BSI untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.
Beberapa pihak menduga jika kelumpuhan layanan BSI itu diakibatkan karena adanya serangan cyber, namun sampai tanggal 11 Mei 2023, menurut Hery Gunardi, pihak BSI belum menerima ancaman atau permintaan tebusan atas serangan cyber tersebut.
Atas lumpuhnya layanan BSI itu, pengamat teknologi dari ITB, Heru Sutadi memberikan pendapatnya.
Menurutnya serangan siber pada BSI itu kemungkinan besar karena sistemnya yang terkunci atau ransomware.
Dia juga memperkirakan terdapat permintaan uang tebusan yang kemudia menghalangi pemulihan layanan.
Pada Kamis, 11 Mei 2023, layanan BSI diberitakan sudah pulih kembali.***