- Mengalami eror selama beberapa di akun mobile banking-nya, borok Bank Syariah Indonesia atau BSI kini dikuliti akun Twitter @PartaiSocmed.
Dalam cuitan awalnya, @PartaiSocmed menyebut bahwa tidak ada bank yang benar-benar menerapkan sistem syariah, termasuk BSI.
Pasalnya, BSI pun masih menggunakan sistem anuitas, sistem pembayaran cicilan dengan bunga yang lebih besar di awal dan semakin menurun seiring dengan berkurangnya hutang pokok.
Baca Juga: Man United vs Wolves Liga Inggris, Ini Daftar Head to Head, Prediksi Susunan Pemain, dan Skor
Lebih lanjut, pada Jumat (12/5/2023) akun @PartaiSocmed membahas soal akad murabahah yang benar, tapi tak dilakukan oleh BSI.
Artinya, dalam akad syariah seharusnya pihak bank membeli barang terlebih dahulu pada penjual, baru menjualnya ke pembeli.
Namun, faktanya penjual langsung berhadapan dan berakad dengan pembeli.
Sedangkan pihak bank hanya berjualan uang.
"Ini sedang bahas akad murabahah? Sejak kapan bank syariah jadi penjual? Ketika kita beli mobil atau rumah dgn akad murabahah harusnya balik nama terjadi antara bank (penjual) ke nasabah (pembeli),"
"Faktanya dari dealer/developer ke nasabah. Peran bank jualan uang," kritik @PartaiSocmed.
Dikritik asal klaim, @PartaiSocmed lalu membuktikan bahwa persoalan akad murabahah yang tidak syari di bank syariah termasuk BSI adalah benar adanya.
"Kebetulan kami nasabah salah satu bank yg mengaku syariah. Faktanya akad murabahah tidak sah krn bank memperjual-belikan barang yg bukan miliknya."