- Diketahui bahwa Ibu Kota Jakarta sebagai Ibu Kota negara Indonesia dipindahkan ke Kalimantan Timur. Namun, daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia.
Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi.
Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia.
Baca Juga: Intip Besaran Gaji Ketua KPU Hasyim Asyari yang Dipecat Gegara Tindak Asusila!
Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan J-Town, atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia.
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing.
Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN.
Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut di Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, mencatat ekonomi Jakarta tumbuh 4,78 persen, di kuartal I-2024, dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp896,1 triliun.
"Ekonomi Jakarta pada triwulan I-2024 tumbuh sebesar 4,78 persen. Sedikit menurun jika kita bandingkan dengan kondisi triwulan IV tahun 2023," ujar Plt. Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Dwi Paramita Dewi, dalam siaran di akun YouTube BPS DKI Jakarta.
Dwi menjelaskan, ekonomi Jakarta pada periode Januari-Maret 2024, tumbuh positif sebesar 4,78 persen, namun melambat dari periode yang sama tahun 2023, sebesar 4,93 persen.
Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal I-2024, yang tumbuh sebesar 0,65 persen, juga melambat jika dibandingkan kuartal IV-2023, yang tumbuh sebesar 2,6 persen.
"BPS mencatat pertumbuhan PDRB pada kuartal I-2024, menurut lapangan usaha ditopang oleh sektor administrasi pemerintahan, dan jaminan sosial wajib yang tumbuh paling tinggi, sebesar 14,16 persen, dengan distribusi terhadap PDRB sebesar 4,5 persen," katanya.