- Pertandingan Perempat Final Piala Eropa 2024, dipastikan akan menjadi laga yang dinantikan fans sepakbola, karena akan menghadapi tim-tim yang kuat.
Partai perempat Final di Piala Eropa 2024, kali ini justru akan lebih seru dibanding edisi sebelumnya, karena akan mempertemukan tim yang merupakan kandidat terkuat meraih gelar juara.
Salah satunnya adalah, Portugal vs Prancis merupakan partai yang pastinnya akan menjadi duel seru, karena sama-sama memiliki pemain bintang dari kedua tim.
Selain memiliki pemain bintang di masing-masing tim, Portugal vs Prancis akan menjadi duel taktik penting antara Didier Deschamps, dengan Roberto Martinez.
Pertemuan antara Portugal dengan Prancis, terjadi sebanyak 28 Kali, dimana tim berjuluk Les Blues menang sebanyak 19 kali, 3 kali imbang, dan 6 kali menang untuk Portugal.
Pada perempat final kali ini, Pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps dipastikan akan menurunkan pemain dengan kekuatan penuh saat menghadapi Cristiano Ronaldo dan Kawan-kawan.
Baca Juga: Polda Sumbar Cari yang Viralkan Berita Kematian Afif, Rocky Gerung: Polisi Harusnya Tidak Represif
Selain itu, Pelatih yang juga merupakan Mantan Kapten Timnas Perancis tersebut, mengakui jika pertandingan menghadapi Portugal akan menjadi perebutan untuk meraih gelar juara Piala Eropa.
"Pertandingan ini akan menjadi ajang perebutan kekuasaan. Karena Portugal memiliki kemampuan untuk menguasai bola dengan jelas, dan lebih suka menyerang daripada bertahan. Sehingga ini menjadi pertarungan untuk supremasi," ungkap Didier, sebagaimana dikutip dalam ungkapan yang disampaikan pada Jumat, 5 Juli 2024.
Namun, pelatih berumur 55 tahun juga memberi peringatan bahwa pertandingan menghadapi Portugal, bisa menjadi laga yang paling menentukan, dan berhati-hati.
"Saat menghadapi Belanda dengan lebih defensif dari biasanya. Tentu saja sama saat menghadapi Belgia, sehingga Portugal mungkin akan menggunakan pendekatan yang sama," tambahnya.
Selain itu, Timnas Prancis saat ini dihadapkan dengan performa tidak konsisten seperti Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann yang dinilai tidak memuaskan saat Euro bergulir.