bdadinfo.com

Kumpulkan Data Anak Secara Ilegal, Microsoft Kena Denda Hingga Rp297 Miliar - News

Kumpulkan Data Anak Secara Ilegal, Microsoft Kena Denda Hingga Rp297 Miliar. (instagram @microsoft)

Microsoft kabarnya kena denda dari FTC atau Lembaga perlindungan Amerika atas data anak-anak yang dikumpulkan oleh Microsoft secara illegal.

Tak tanggung- tanggung biaya denda yang harus dibayarkan oleh Microsoft senilai $20 juta atau Rp297 miliar.

Denda yang harus dibayarkan Microsoft tersebut karena adanya indikasi pelanggaran pada Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Anak (COPPA).

Baca Juga: Begini Cara Gunakan ChatGPT di Telegram Melalui Apikasi Keyboard Microsoft Swiftkey, Download dulu ya!

Pengumpulan data pribadi anak secara illegal disebut berasal dari pendaftaran yang dilakukan oleh anak-anak ke dalam sistem permainan Xbox tanpa memberitahu atau izin kepada orang tua terlebih dahulu.

Selain itu, Microsoft juga akan diminta untuk mengambil beberapa langkah dalam meningkatkan perlindungan privasi bagi pengguna anak dari sistem Xbox-nya.

Seperti perintah tersebut memperluas perlindungan COPPA ke penerbit game pihak ketiga yang berbagi data anak-anak dengan Microsoft.

Baca Juga: Microsoft Rilis Update Terakhir untuk Windows 10, Sepenuhnya Fokus ke Windows 11

Disebutkan bahwa peraturan COPPA mewajibkan layanan online dan situs web yang ditujukan untuk anak-anak berusia di bawah 13 tahun untuk memberitahu orang tua tentang informasi pribadi yang mereka kumpulkan dan untuk mendapatkan izin orang tua.

Menurut keluhan yang juga diajukan oleh DOJ, Microsoft juga disebut melanggar persyaratan pemberitahuan, izin, dan retensi data Peraturan COPPA.

Sebagai cara kerjanya, untuk mengakses dan memainkan game di konsol Xbox atau menggunakan salah satu fitur Xbox Live lainnya, pengguna harus membuat akun, yang mengharuskan pengguna memberikan informasi pribadi termasuk nama depan dan belakang, alamat email, dan tanggal lahir mereka.

Sementara itu, Microsoft mewajibkan siapa pun yang berusia di bawah 13 tahun untuk melibatkan orang tua mereka.

Orang tua anak kemudian harus menyelesaikan proses pembuatan akun sebelum anak bisa mendapatkan akunnya sendiri.

Menurut keluhan tersebut, dari 2015-2020 Microsoft menyimpan data yang dikumpulkan dari anak-anak selama proses pembuatan akun, bahkan saat orang tua gagal menyelesaikan proses tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat