- Mitsubishi Motors berencana menghentikan pengembangan platform mobil untuk pasar Jepang dan Asia. Mereka akan mengadopsi basis kendaraan yang dikembangkan mitra aliansinya, Nissan Motor, mulai 2026.
Langkah ini diambil Mitsubishi dengan tujuan mengalihkan investasi penelitian dan pengembangan ke kendaraan listrik dan teknologi lainnya.
Rencana Mitsubishi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi produsen mobil menengah dalam menjaga pengembangan kendaraan secara independen, karena biaya tinggi.
Dalam keputusan ini, Mitsubishi menjadi produsen mobil peratama di Jepang menghentikan pengembangan platform mobil penumpang yang dijual di Jepang.
Namun, Mitsubishi tetap melanjutkan pengembangan interior, eksterior, dan perangkat penggerak untuk jajaran mobil mereka.
1. Alasan Mitsubishi Setop Pengembangan Platform Baru
Keputusan ini didasarkan kenyataan pengembangan platform atau sasis mobil membutuhkan biaya sangat besar, mencapai ratusan juta dolar atau miliaran rupiah.
Hal ini berarti pengembangan satu platform baru saja sudah menghabiskan sekitar setengah dari biaya pengembangan mobil baru secara keseluruhan.
Baca Juga: Komitmen Penyuluh Perikanan Sukseskan Program Ekonomi Biru di Penas XVI
Oleh karena itu, beberapa model mobil sering menggunakan platform sama melalui konsep 'Cross Platform Sharing'.
Mitsubishi Motors memiliki delapan platform mobil pada Maret 2023. Mereka berencana menguranginya menjadi empat paltform pada Maret 2026.
Mitsubishi berharap dapat mengembangkan dua platform secara mandiri untuk Asia Tenggara, yang merupakan pasar inti mereka.
Sedangkan dua platform lainnya akan dikembangkan bersama dengan Nissan.