- Bubur Kampiun merupakan salah satu kudapan khas asal Suku Minangkabau, Sumatera Barat.
Tepatnya Bubur Kampiun ini berasal dari wilayah Minangkabau Daratan (Darek), Bukittinggi.
Nama Bubur Kampiun diambil secara spontan oleh nenek Amai Zona, sang pencetus bubur yang kaya rasa ini.
Kala itu, para tokoh adat membuat sebuah perlombaan khusus dalam upaya penghilangan trauma pada masyarakat yang muncul akibat perang Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia pada tahun 1958-1961.
Para tokoh adat di desa Jambuair-Banuhampu, Bukittinggi memutuskan untuk mengadakan lomba kreasi layang-layang dan lomba kreasi bubur sebagai acara utama.
Perlombaan layang-layang dan kreasi bubur ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat desa Jambuair-Banuhampu, Bukittinggi.
Khusus bagi perlombaan membuat bubur, para peserta bebas mengkreasikan berbagai resep dan jenis bubur.
Ada satu peserta yang bernama nenek Amai Zona yang membuat kreasi bubur yang berbeda dibandingkan dengan kreasi bubur peserta lainnya.
Baca Juga: Strategi Politik yang Lihai Bikin Muhaimin Iskandar Penuh Kontroversi, Begini Ceritanya…
Ia hanya mencampurkan bubur-bubur yang tidak habis dijual tadi pagi lalu dituangkan kedalam sebuah mangkuk untuk dicicipi para juri.
Bubur kepepet hasil nenek Amai Zona tersebut memiliki tempat tersendiri di hati para juri, sehingga nenek Amai Zona menjadi juara dalam perlombaan kreasi bubur tersebut.
Saat ditanya nama bubur juara tersebut, reflex nenek Amai Zona menamai bubur buatannya dengan nama Bubua Kampiun atau Bubur Kampiun.
Nama Bubur Kampiun ini diambil dari kata Champion yang berarti juara.