bdadinfo.com

Sempat Dikuliti Partai Socmed di Twitter, Begini Pandangan Muhammadiyah soal Pinpri - News

Illustrasi pinjaman pribadi atau Pinpri.  (Pexels.com)

Belakangan, pemilik akun Twitter Partai Socmed gencar membahas Pinpri.

Sontak, persoalan Pinpri pun turut ramai dibahas oleh warganet di aplikasi dengan ikon burung biru yang berubah menjadi X tersebut.

Lantas, apa, sih, sebenarnya Pinpri? Istilah tersebut merupakan akronim dari pinjaman pribadi.

Baca Juga: Penginapan Murah di Padang, Yani Homestay Favorit Backpaker Dekat dengan Berbagai Destinasi Wisata

Di Twitter, para penagih Pinpri ini kerap menggunakan ava Korea atau avkor. Mereka seringkali menagih para peminjam dengan mengancam.

Dilansir dari muhammadiyah.or.id, Pinpri merupakan jenis pinjaman yang mengandalkan platform media sosial dengan tujuan memenuhi kebutuhan pribadi.

Karena syarat yang ditawarkan sangat mudah, banyak warganet yang tertarik untuk menggunakan pinjaman jenis ini.

Baca Juga: Waspada! Ternyata Nomor IMEI Handphone Bisa jadi Sarana Peretasan Debt Collector Pinjaman Online

Pasalnya, hanya membutuhkan KTP, nomor WhatsApp, alamat tempat tinggal, dan media sosial peminjam.

Namun, Pinpri kerap memberikan tenor atau jangka waktu yang sangat singkat dengan bunga yang cukup tinggi.

Sehingga, pinjaman jenis ini kerap disebut lebih berisiko ketimbang pinjaman online atau pinjol. Lantas, bagaimana pandangan Muhammdiyah dalam hal ini?

Baca Juga: Siap-siap Sumbar Tertinggal Lagi, Inilah Daftar Metropolitan Terbaru di Pulau Sumatera dengan Nama Baru

Sekretaris Divis Kajian Ekonomi Syariah Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Agus Miswanto mengatakan tolong-menolong merupaakan bagian integral dari ajaran Islam.

Sementara eksploitasi terhadap individu yang rentan atau lemah adalah tindakan yang tidak sesuai dengan nilai kemanusiaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat