– Kue kering Cangkiang merupakan kue yang menunjukkan ciri khas Jorong Cangkiang, Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Agam-Sumbar.
Adapun, Kue kering Cangkiang terdiri dari berbagai jenis produk yang merupakan sudah ada di wilayah ini sejak dahulu dan menjadi semacam hidangan wajib saat ada acara adat.
Kue kering Cangkiang ini terdiri dari tujuh jenis kue dengan nilai sejarah yang sudah lama ada diketahui diproduksi untuk pertamakalinya antara 1800-1850an.
Merupakan industri skala rumahan, kuliner tradisional ini dibuat pertama kalinya oleh seorang wanita tua yang bernama Enek Uniang.
Enek Uniang membuat kue kering Cangkiang ini setelah ia pulang dari menunaikan ibadah haji di Mekkah setekah pergi bertahun-tahun menggunakan kapal laut.
Sepulangnya dari Mekkah, Enek Uniang mulai membuat berbagai olahan dari tepung beras dan pulut yang dicampur dengan telur itik atau ayam.
Baca Juga: Waduh! Sebut Jualan Agama Tidak Laku Lagi, Pengamat Politik Minta Elit Politik untuk Lakukan Ini
Kemudian, tercipta beraneka resep olahan kue kering yang lebih dikenal dengan Kue kering cangkiang.
Kue kering cangkiang yang terdiri dari tujuh macam kue, yang dikenal dengan nama Kue Roti Kariang, Kue Jari, Kue Dorong, Kue Arai Pinang, Kue Karambia, Kue Ranjau, dan Kue Sakura.
Dibuat dari tepung beras yang harus digiling menggunakan kincir air secara tradisional, menjadikan Kue kering Cangkiang tidak akan mengembang dengan baik ketika digoreng jika memakai tepung beras.
Baca Juga: Bikin Tambah Stamina! Simak Deretan Khasiat Teh Talua, dari Penambah Energi sampai Kesehatan Mata
Setelah beras yang digiling menjadi tepung dilanjutkan pada proses pencetakan dengan tangan atau alat bantu.
Saat semuanya selesai, barulah digoreng hingga rampung. Kue Kering Cangkiang yang merupakan produk olahan tepung beras ini sudah berhasil menembus pasar lokal.