- Bagi umat muslim, saat ini sudah memasuki bulan yang dimuliakan, yaitu bulan Rajab.
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram, diantaranya Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam, dan Rajab.
Dalam keempat bulan ini terdapat penekanan larangan berbuat dosa, terutama perbuatan maksiat.
Baca Juga: Wow! Otorita IKN Mewujudkan Smart City dengan Smart Governance Menggunakan AI
Namun, dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan baik dan ketaatan.
Menurut Imam Fakhrudin al-Razi seperti dilansir dari NU Online, perbuatan maksiat yang dilakukan pada bulan-bulan haram akan mendapat balasan yang lebih berat.
Begitupun amalan atau perbuatan taat akan mendapat pahala yang lebih besar.
Salah satu amalan baik yang disunahkan di bulan Rajab adalah puasa sunah.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Tol Segmen 3A Menuju IKN Terus Dikebut, Begini Penampakannya
Seperti menurut hadis yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, Bahwasanya puasa yang paling utama setelah puasa pada bulan Ramadhan adalah puasa sunah di bulan haram, termasuk pada bulan Rajab.
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
Artinya: "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!" (HR Abu Dawud).
Dari hadis tersebut dianjurkan untuk berpuasa semampunya pada bulan-bulan mulia.
Baca Juga: Pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN Terus Digiatkan, Apa Saja yang Sudah Selesai?