bdadinfo.com

Studi: Potensi Meningkatkan Risiko Gagal Jantung 19 Persen, Bahaya Penggunaan Vape yang Harus Diwaspadai - News

Studi tentang Vape yang meningkatkan risiko gagal jantung

- Penelitian baru menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan rokok elektrik atau vape dengan risiko gagal jantung.

Mengutip studi yang diterbitkan American College of Cardiology pada April 2024, gagal jantung adalah suatu kondisi yang dialami lebih dari 6 juta orang dewasa di Amerika.

Gagal jantung merupakan kondisi ketika otot jantung kaku sehingga fungsi untuk memompa darah melemah dari fungsi normalnya.

Baca Juga: Bertabur Tanggal Merah Pada Mei 2024, Catat Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Bisa Dua Kali Long Weekend dalam Sebulan!

Pada studi tersebut menunjukkan, orang yang pernah menggunakan rokok elektrik memiliki kemungkinan 19% lebih besar berpotensi terkena gagal jantung.

Produk nikotin elektrik seperti rokok elektrik, pena vape, dan semacamnya menghasilkan nikotin dalam bentuk aerosol tanpa proses pembakaran.

Dalam liquid vape juga mengandung humektan seperti propilen glikol dan gliserol nabati, perisa, dan bahan kimia lainnya yang dimana semua bahan tersebut dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Baca Juga: Asyik! Palembang-Jambi Hitungan Menit Semakin Nyata, PUPR Pastikan Kedua Kota Terhubung di Tahun 2025: Bulan Mei Mulai Konstruksi 

Dilansir Heart and Stroke Foundation of Canada, dampak jangka pendek dari penggunaan vape antara lain rusaknya fungsi pembuluh darah serta meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.

Banyak penelitian menemukan penggunaan vape dikaitkan dengan peradangan, stres oksidatif, dan ketidakseimbangan hemodinamika yang merupakan prekursor risiko penyakit jantung.

Selain dapat mengganggu fungsi kerja jantung, vape juga dapat menimbulkan masalah pada paru-paru.

Baca Juga: IKN Makin Gaspol, Pembangunan Kunci Keberlangsungan Mega Proyek IKN Ini Sudah Rampung 100 Persen, Intip Kondisinya!

Mengutip dari Healthline, para ahli mengatakan bahwa masalah medis yang timbul akibat penggunaan vape tidak hanya pada jantung, namun juga paru-paru.

Vape menghasilkan beberapa bahan kimia berbahaya seperti formaldehida, akrolein, dan asetaldehida, yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru, menurut American Lung Association.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat