bdadinfo.com

Mengenal Hubungan Erat antara Orang Minangkabau, Melayu, dan Bugis-Makassar - News

Hubungan Erat antara Orang Minangkabau, Melayu, dan Bugis-Makassar ( Hendri YSR Channe)

- Seperti yang kita ketahui, orang Minangkabau dan Melayu telah banyak mempengaruhi suku Bugis di berbagai aspek kehidupan seperti sastra, budaya, dan agama.

Pengaruh ini hingga saat ini masih kental terasa. Jejak-jejak kehadiran mereka menyatu dalam naskah-naskah dan cerita-cerita yang telah ada selama berabad-abad.

Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang bagaimana hubungan erat antara orang Minangkabau, Melayu, dan Bugis-Makassar telah membentuk sejarah dan budaya masing-masing.

Baca Juga: 11.819 Keluarga Kurang Mampu Dapat Sambung Listrik Gratis Light Up The Dream PLN

1. Jejak Islam di Tanah Bugis-Makassar

Pada abad ke-16, beberapa tokoh penting dari orang Minangkabau datang ke Tanah Bugis-Makassar untuk membawa ajaran Islam.

Tokoh-tokoh tersebut, seperti Datuk Ribandang, Datuk Jatuh, Retiro, dan Datuk Patimang, memainkan peran kunci dalam menyebarkan Islam di wilayah tersebut.

Hingga kini, mayoritas orang Bugis-Makassar menganut agama Islam berkat peran orang Minangkabau dalam membawa ajaran agama ini.

2. Orang Minangkabau dan Melayu dalam Sejarah Bugis-Makassar

Sebelum kedatangan Islam, jejak orang Minangkabau dan Melayu telah ada di wilayah Bugis-Makassar.

Pada tahun 1549, seorang Portugis bernama Antonio De Paiva mendarat di Siang, sebuah kerajaan tua di Pesisir Selatan Makassar. Dia adalah orang Eropa pertama yang tinggal di Sulawesi.

Di sana, ia bertemu dengan orang-orang Melayu yang telah mendiami perkampungan dengan susunan masyarakat yang teratur sejak tahun 1492.

3. Sastra Melayu dalam Bahasa Bugis-Makassar

Pada abad ke-16, karya-karya sastra Melayu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Bugis-Makassar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat