- Sebuah Kisah Sultan Iskandar Muda terpikat oleh pesona seorang gadis cantik dari Negeri Pahang, Malaysia, yang diberi gelar ‘Putroe Phang’.
Sang putri ini kemudian menjadi permaisuri Sultan dan pindah ke Aceh, menghiasi Istana Darul Dunya, kediaman sang sultan.
Setelah sekian lama merindukan tanah kelahirannya di Pahang, sang permaisuri merasa kerinduan akan perbukitan dan udara sejuk daerah tersebut.
Dengan penuh cinta, Sultan Iskandar Muda membangun Gunongan di Taman Ghairah, yang terletak di pusat kota Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, sebuah miniatur perbukitan setinggi 9,5 meter.
Gunongan menjadi bukti cinta abadi sang sultan kepada Putroe Phang, diumpamakan seperti Taj Mahal-nya India yang dibangun oleh Mughal Syah Jehan.
Putroe Phang sering menghabiskan waktu dengan dayang-dayangnya di Gunongan, memanjat dan bermain seperti di perbukitan Pahang.
Baca Juga: Dimeriahkan Artis Minang Fauzana dan Band Anima, Wako Hendri Septa Buka Festival Siti Nurbaya 2023
Bangunan ini berbentuk oktagon dan menyerupai bunga dengan tiga lapisan, dengan pintu masuk yang mengarah ke lapis ketiga yang berhiaskan mutiara.
Gunongan bukan hanya bangunan bersejarah, tapi juga menjadi landmark penting Kesultanan Aceh yang bertahan dari usaha penghancuran oleh kolonial Belanda.
Keberadaannya yang utuh menjadi saksi perjalanan cinta zaman dahulu.
Baca Juga: Diikuti Lebih 30 Ribu Peserta, Gowes Siti Nurbaya Adventure Resmi Dilepas Wako Hendri Septa
Selain Gunongan, di sekitar area ini juga terdapat Peterana Batu Berukir. Sebongkah batu silinder ini memiliki lubang di tengahnya, dan digunakan Putroe Phang untuk keramas dengan air bunga.
Sungai Krueng Daroy yang mengalir di dekat Gunongan adalah ciptaan manusia yang mengalirkan air dari Mata Ie ke sungai Krueng Aceh.