bdadinfo.com

Pesona Perhiasan Pinto Aceh, Sejarah Unik Motif Pinto Khop yang Menghiasi Tradisi Aceh - News

Sejarah perhiasan pada Pintu Khop Aceh (warisanbudaya.kemdikbud.go.id)

- Aceh, Provinsi penuh kekayaan budaya, tersembunyi di ujung Indonesia, di tengah gemerlap zaman modern, ada sebuah motif yang terus memancarkan pesonanya.

Pinto Aceh, Motif ini, yang juga dikenal sebagai Pinto Khop, telah mengukir jejak sejarah yang unik dan menjadi simbol budaya yang memukau di bumi Serambi Mekkah.

Sejarah Pinto Aceh membawa kita kembali pada tahun 1926, di masa pemerintahan Kolonial Belanda di Kutaraja, yang kini dikenal sebagai Banda Aceh.

Baca Juga: Deretan Kepala Daerah Termuda Berdarah Batak di Indonesia, Salah Satunya Menantu Presiden Jokowi

Pemerintah Kolonial Belanda mengadakan pasar malam raksasa di Lapangan Blang Padang, tempat para pengrajin emas dan perak berkesempatan memamerkan karya tangan mereka.

Namun, di tengah sorot lampu, seorang perajin emas dan perak bernama Mahmud Ibrahim, yang akrab disapa Utoh Mud, berhasil menarik perhatian.

Keterampilan Utoh Mud dalam menempa emas mengantarnya mendapatkan sertifikat bergengsi dari panitia pasar malam.

Baca Juga: Kesempatan Beli Wuling Dapat Grand Prize Air ev, Ini Program Menarik Lainnya Sambut Kemerdekaan RI

Prestasi ini menjadi tiketnya untuk berkiprah lebih jauh dalam dunia kerajinan.

Pada tahun 1935, ia menciptakan perhiasan unik yang diberi nama Pinto Aceh, mengambil inspirasi dari Pinto Khop, pintu Taman Ghairah atau Bustanussalatin, yang dulu merupakan taman Istana Kesultanan Aceh Darussalam.

Pinto Khop sendiri adalah bagian bersejarah dari Istana Kesultanan Aceh Darussalam.

Baca Juga: Fakta Mengenai Bukit Holbung Samosir yang jadi Lokasi Syuting Film Ngeri-ngeri Sedap

Pintu belakang Keraton ini memiliki peran penting sebagai pintu keluar-masuknya sang permaisuri, Sultan Iskandar Muda, dan dayang-dayangnya.

Bagi permaisuri, Pinto Khop adalah jendela menuju tepian Krueng Daroy tempat ia bermandi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat