bdadinfo.com

Menelusuri Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Sejarah dan Perlawanan Masyarakat Aceh - News

Potret Masjid Raya Baiturrahman (Indonesia kaya)

Ketika berbicara tentang tempat ikonik yang merangkum sejarah gemilang Banda Aceh, tak bisa dilewatkan dengan Masjid Raya Baiturrahman.

Masjid Raya Baiturrahman ini bukan hanya sebuah bangunan, melainkan juga simbol perlawanan dan keabadian sepanjang zaman.

Melintasi era kesultanan hingga melawan bencana besar, Masjid Raya Baiturrahman telah menjadi saksi bisu perkembangan kota dan semangat masyarakatnya.

Baca Juga: Harga Tiket Pesawat Jakarta Medan pada Agustus 2023, Ada Super Air Jet sampai Garuda Indonesia

Tidak hanya memiliki ketinggian fisik, tetapi juga sejarah yang menjulang tinggi.

Masjid Raya Baiturrahman pertama kali muncul di masa kejayaan Kesultanan Aceh.

Atapnya, dengan bentuk limas bersusun empat, mencerminkan ciri khas masjid-masjid Indonesia pada masa itu.

Baca Juga: Hotel Murah di Bukittinggi, Starli Hotel Konsep Restoran dan Cafe Dekat dengan Jam Gadang

Kendati begitu, di balik atap yang menjulang, terdapat dua versi sejarah mengenai asal-usulnya.

Sebagian mengatakan masjid ini dirikan oleh Sultan Alauddin Johan Mahmudsyah pada 1292 M dan yang lain menghubungkannya dengan karya Sultan Iskandar Muda pada 1612 M.

Namun, tidak semua jejak sejarah berbicara tentang kemegahan. Pada tanggal 10 April 1873, masjid ini hancur akibat serangan Belanda.

Baca Juga: Struktur dan Ciri Teks Argumentasi, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Penilaian Sumatif Bagian 1

Kehancuran ini memicu semangat perlawanan masyarakat Aceh, dengan darah yang mengalir di sekitar reruntuhan masjid.

Perlawanan ini menghasilkan kehilangan seorang panglima Belanda, Major General Johan Harmen Rudolf Köhler. Namun, seperti féniks, masjid ini bangkit dari abu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat