- Aceh merupakan provinsi menghidangkan lebih dari sekadar Mi Aceh dan Roti Canai Kuah Kari.
Namun, di tengah gelombang kuliner ayam dari luar negeri, sajian Ayam Tangkap tetap kokoh dan jadi kebanggaan warga Aceh.
Jauh lebih dari sekadar makanan, Ayam Tangkap mencuri perhatian dengan budaya dan tradisi khas Aceh yang mendalam.
Baca Juga: Perjuangan Mempertahankan Sistem Matrilineal, Dinamika Konflik Budaya dan Agama di Tanah Minangkabau
Meskipun metodenya mirip dengan ayam goreng, tapi Ayam Tangkap menawarkan pengalaman istimewa menggugah selera.
Tak ada rahasia di balik namanya. Asal-usul kata 'tangkap' dalam kuliner ini berasal dari kebiasaan masyarakat Aceh menangkap ayam di pekarangan rumah, kemudian memasaknya.
Simpelnya, nama hidangan ini berdasarkan proses pembuatan.
Penjual Ayam Tangkap di Aceh hampir semuanya menggunakan ayam kampung untuk menjaga cita rasa autentik dan nikmatnya hidangan ini.
Setiap suapan menghidupkan kekayaan tradisi dan budaya Aceh.
Terbuat dari perpaduan ayam digoreng dengan bumbu khas. Ayam Tangkap memiliki daya tarik luar biasa.
Ayam direndam dengan bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabe rawit, kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan serai.
Kemudian, ayam digoreng bersama cabe hijau, daun pandan, dan daun salam koja.