bdadinfo.com

Gereja Unik dengan Perpaduan Arsitektur Vihara dan Masjid yang Ada di Sumatera Utara - News

Gereja Unik Dengan Perpaduan Arsitektur Vihara dan Masjid yang Ada di Sumatera Utara (velangkanni.com)

- Graha Maria Annai Velangkanni merupakan Gereja Katolik yang berada di Provinsi Sumatera Utara dengan arsitektur Indo-Mughal.

Graha Maria Annai Velangkanni yang berada di Sumatera Utara ini memiliki arsitektur yang unika karena perpaduan dari gereja, masjid, dan vihara.

Pada bagian gerbang utama gereja ini adanya ornamen rumah adat Sumatera Utara yang terpasang dan menghiasi dan adanya gambar timbul dari Monsinyur A.G.P. Datubara, mantan uskup agung Medan.

Baca Juga: Inilah 5 Kabupaten Terpadat dan Terbanyak Penduduknya di Sumatera Barat, Tak Disangka Daerah Ini Ramai Banget!

Pada bagian dinding Graha Maria Annai Velangkanni terdapat berbagai patung yang berbentuk orang namun dari bermacam-macam ras di Indonesia.

Adanya berbagai patung tersebut melambangkan bahwa kesatuan di antara umat Allah dan semua orang disambut oleh Oasis Spiritualitas Kristen dan Penyembuhan ini.

Graha Maria Annai Velangkanni pada bagian menara dan kubahnya memiliki dua lantai yang digunakan sebagai tempat pertemuan dan tempat pemujaan.

Baca Juga: Proyek Raksasa Swasta Dekati Nilai Investasi Tol Pekanbaru Bangkinang Dikerjakan Lebih 1 Dekade di Sumatera

Selain itu juga adanya 7 menara bertingkat yang mewakili aristektur Hindu dan adanya tiga kubah yang dibentuk sesuai dengan arsitektur Mughal dan Masjid.

Tiga kubah yang ada di Graha Maria Annai Velangkanni menggambarkan trinitas dalam agama Kristen Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.

Pintu masuk dan jendela pada lantai dasar mempunyai bentuk seperti masjid-masjid yang ada di Kota Medan.

Baca Juga: 5 Kota Pengangguran di Sumatera, Apakah Padang jadi Penyumbang Terbesar?

Pada bagian aulanya Graha Maria Annai Velangkanni juga bentuknya mirip musholla yang ada di Masjid.

Aula ini memiliki konsep ruang terbuka agar dapat digunakan oleh masyarakat dari agama apapun sehingga tidak adanya pintu ke tempat ini.

Pada bagian pintu masuknya adanya dua buah pohon pisang yang menggambarkan kehidupan tiada henti pada budaya Karo, Jawa, dan India.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat