- Pulau Penyengat yang terletak di wilayah Tanjungpinang Kepulauan Riau masuk dalam daftar 75 Besar Penghargaan Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Pulau Penyengat telah menjadi desa wisata sebagai World Center of Malay Islamic Cultural Studies.
Pulau Penyengat (atau disebut Pulau Penyengat Inderasakti sebagai sumber sejarah) adalah sebuah pulau kecil di kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sekitar 2 km dari pusat kota.
Baca Juga: Beri Kesan Modern dan Mewah, Muara Hotel Bukittinggi Beri Pengalaman Menginap yang Menakjubkan
Pulau ini memiliki panjang 2.000 m, lebar 850 m, berjarak sekitar 35 km dari Pulau Batam.
Pulau ini dapat dicapai dari pusat kota Tanjung Pinang dengan menggunakan perahu motor atau pompong dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Pulau Penyengat merupakan salah satu tempat wisata di Kepulauan Riau.
Terdapat banyak situs sejarah di pulau ini antara lain Masjid Agung Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, Makam Para Raja, Makam Pahlawan Nasional Raja Ali Haji, Kompleks Istana Perkantoran dan radio Meriam Bukit Kursi.
Dilansir dari situs Kemenparekraf, Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, Pulau Penyengat memiliki peran yang sangat penting dibandingkan dengan kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang dan kerajaan Riau-Lingga, khususnya pada abad ke-18.
Namun sampai saat ini, Pulau Penyengat masih menjadi destinasi yang wajib dikunjungi wisatawan mancanegara dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam untuk mengenal budaya melayu.
“Untuk itu insya Allah akan saya kembangkan salah satunya memfasilitasi melalui Kemendikbud untuk riset dan teknologi untuk berbagai intervensi kebijakan, termasuk menjadi pusat kajian budaya Melayu Muslim secara global,” kata Menparekraf. Sandiaga.
Baca Juga: Nyam! Resep Sajian Unik Ayam Pramugari yang Menggoda Khas Aceh, Dijamin Bikin Ketagihan
Sebagai pulau yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Riau-Lingga, Pulau Penyengat masih melestarikan struktur arsitektur, bangunan bersejarah, dan makam para pembesar kerajaan yang tersebar di sekitar Pulau Penyengat.
Wisata religi merupakan salah satu kegiatan wisata yang dapat dilakukan di Pulau Penyengat. Selain itu, wisatawan dapat melakukan perjalanan ke masa lalu dengan mengunjungi berbagai bangunan cagar budaya dan mengambil pelajaran untuk masa kini.