bdadinfo.com

Kisah Legenda Si Pahit Lidah, Cerita Rakyat dari Sumatera Selatan yang Ternyata Mengajarkan Hal Ini - News

Cerita rakyat legenda Si Pahit Lidah dari Sumatera Selatan (museum.co.id)

- Mungkin tak banyak tahu kalau di Sumatera Selatan, memiliki cerita rakyat yang paling melegenda, dan tentu saja menjadi suatu inspirasi yang berarti untuk generasi muda saat ini.

Meskipun tidak setenar dengan kisah Malin Kundang dan Legenda Danau Toba, tetapi cerita ini mengajarkan kita untuk berbuat kebaikan kepada siapa saja meskipun memiliki kelebihan dan juga kekurangan dari diri kita sendiri.

Kali ini kita akan membahas tentang kisah cerita rakyat dari Sumatera Selatan yang sudah lama dikenal, tetapi jarang terdengar masyarakat Palembang saat ini yaitu Legenda Si Pahit Lidah.

Baca Juga: Duduk Perkara Korupsi Sapi Bunting yang Libatkan ASN Sumatera Barat

Si Pahit Lidah, merupakan kisah cerita rakyat yang tidak hanya terkenal di Sumatera Selatan saja, tetapi juga di Jambi, dan Bengkulu, walaupun memiliki versi cerita yang berbeda-beda.

Cerita ini berawal tentang Pangeran yang berasal dari daerah Semidang dan memiliki nama Pangeran Serunting, yang juga merupakan anak dari seorang raksasa bernama Putri Tenggang.

Suatu ketika, Pangeran Serunting menemukan seorang gadis yang bernama Siti, atau kini disebut masyarakat sekitar dengan Puyang Putri, berasal dari Desa Sawah, Kecamatan Muara Pinang, Kabupaten Empat Lawang.

Baca Juga: Epik! Lionel Messi Antar Inter Miami Raih Gelar Juara Leagues Cup 2023

Setelah itu Pangeran Serunting akhirnya menikah dengan Siti, sehingga Siti harus tinggal di Istana bersama dengan suaminya, dan harus berpisah dengan adiknya, Aria Tebing yang memiliki kebun kayu Cendana Emas.

Setelah menikah, Si Pahit Lidah ternyata memiliki sifat yang iri hati, pendendam, dan angkuh, terutama awal kesaktian Si Pahit Lidah bermula karena perkelahiannya dengan adik ipar Aria Tebing, perkelahian ini diawali dengan masalah kebun Kayu Cendana Emas di ladang miliknya.

Dalam perkelahian, Si Pahit Lidah berhasil ditaklukkan Aria Tebing, kekalahan itu karena kelemahan Si Pahit Lidah telah diketahui Aria Tebing, sehingga dengan kelemahannya itu bisa dimanfaatkan Aria Tebing untuk mengalahkan Si Pahit Lidah.

Baca Juga: Sambut Baik Budiman Sudjatmiko Merapat ke Prabowo, Relawan PRIDE: Semangat Bersama dalam Kemenangan

Usai kalah saat perkelahian dengan Aria Tebing, Si Pahit Lidah kemudian kembali mencoba menguatkan ilmunya kembali dengan melakukan pertapaan dua tahun lamanya di Gunung Siguntang.

Dalam pertapaannya, Si Pahit Lidah bertemu dengan Sang Hyang Mahameru, karena awalnya merasa malu dengan kekalahan yang diterimanya, akhirnya Si Pahit Lidah meminta kesaktian kepada Sang Hyang Mahameru.

Mendengar hal tersebut, Sang Hyang Mahameru akhirnya memenuhi permintaan Si Pahit Lidah dengan satu syarat, yaitu bertapa dibawah pohon bambu sampai tubuhnya tertutupi oleh batang yang ada di sekitarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat