bdadinfo.com

Tak Rela NU Dijadikan Alat Politik Anies Baswedan dan Cak Imin di Pemilu 2024, Ternyata Ini Alasan Ketum PBNU - News

Ketua Umum PBNU ogah NU dijadikan alat politik praktis Anies Baswedan dan Cak Imin. (Instagram/Total Politik)

- Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya turut merespons terkait deklarasi Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Ketua Umum PKBS menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) untuk Anies Baswedan.

Gus Yahya memberikan ucapan selamat atas finalnya duet capres dan cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin untuk Pemilu 2024.

Meski menyampaikan ucapan selamat atas keputusan duet Anies Baswedan dan Cak Imin, ternyata Gus Yahya mengaku tak rela bila PBNU dijadikan sebagai alat politik praktis pasangan tersebut.

Baca Juga: Keuntungan Ini Bisa Didapatkan ketika Menikah dengan Wanita Minangkabau, Bisa Berikan Manfaat Baik!

Bahkan, Gus Yahya menegaskan bahwa tidak ada dari setiap calon presiden dan calon wakil presiden yang atasnama NU.

Pernyataan itu dikemukakan Gus Yahya terkait soal klaim dukungan para ulama di Jawa Timur terhadap pencalonan bakal capres dan bakal cawapres.

Gus Yahya, sempat berulangkali menyebut tak adanya capres dan cawapres dari unsur NU sempat pula menanyakan perlu diualang Kembali atau tidak pernyataan dirinya tidak adanya capres dan cawapres dari unsur NU.

Baca Juga: Tak Jauh dari Lembah Harau Sumatera Barat, Mampir ke Lesehan Patopang untuk Nikmati Sajian Khas Lima Puluh Kot

Apabila jika ada capres dan cawapres yang membawa-bawa nama Nahdlatul Ulama (NU), hal tersebut adalah sepihak dari pribadinya sendiri.

Lebih lanjut, Gus Yahya menilai bahwa capres-cawapres itu terpilih dari kerjakeras mereka sendiri

“Ya, kami hanya bisa mengucapkan selamat sudah dapat jodoh gitu ya. Gak jomblo lagi. Saya tegaskan sekali lagi di sini, tidak ada calon atas nama NU. Saya ulangi ya, tidak ada calon atas nama NU," ujar Gus Yahya.

Baca Juga: Deretan 10 Pembelian Pemain Termahal Sepanjang Bursa Transfer Musim Panas 2023, Chelsea Kembali Pecahkan Rekor

"Masih perlu diulangi lagi ndak? Jadi, kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya sendiri, track recordnya sendiri. Tidak ada atas nama NU,” pungkasnya.

Pasalnya, ia menjelaskan bahwa tak adanya pembicaraan perihal capres-cawapres di internal PBNU, hal itu di luar hal utama PBNU sebagai organisasi keagamaan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat