bdadinfo.com

Waduh! Kredit Macet Pinjaman Online Capai Rekor Tertinggi pada Juli 2023, Dua Wilayah Ini Biang Keroknya - News

Ilustrasi Kredit Macet.  (dok. Kajian Pustaka)

- Pinjaman Onine termasuk dalam industri peer to peer (P2P) lending. Pinjaman Online legal harus terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Salah satu data yang dikeluarkan OJK terkait pinjaman online legal adalah tentang masalah kredit macet. Celakanya, di tahun 2023 ini, masalah tersebut mencapai rekor tertinggi.

Data statistik P2P Lending atau pinjaman online OJK per Juli 2023 lalu mencatat, masalah kredit macet meningkat pesat dari tahun lalu.

Baca Juga: Pinjaman Online vs Koperasi Simpan Pinjam, Apa Bedanya dan Mana yang Lebih Unggul?

Dilansir dari laman ojk.go.id, Rabu, 13 September 2023, pada Juli 2023 ini, kredit macet pinjaman online mencapai 3,47 persen. Angka ini terus naik sejak bulan pertama tahun 2023.

Pada Januari 2023, OJK mencatat angka kredit macet mencapai 2,75 persen yan ditafsirkan sebagai angka TWP90.

TWP90 sendiri adalah ukuran tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian Pendanaan di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Baca Juga: BNPT RI Tingkatkan Penguatan Daya Tangkal Masyarakat Desa Siapsiaga Kebonpedes terhadap Ideologi Radikalisme

Angka TWP90 alias kredit macet pinjaman online sempat turun ke angka 2,69 persen pada Bulan Februari 2023 lalu.

Namun, angka tersebut kembali melonjak ke angka 2,81 persen ada Maret 2023 dan sedikit naik di April 2023 yang menyentuh angka 2,82 persen.

Kondisi kredit macet Pinjaman Online makin parah di Bulan Mei 2023, yakni menyentuh angka 3,36 persen.

Baca Juga: Izin Pinjaman Online Danafix Resmi Dicabut OJK, Netizen Banjiri Bintang Satu di Ulasan Google

Namun, di Bulan Juni 2023, angka kredit macet pinjaman online kembali turun namun tak terlalu signifikan, ke angka 3,29 persen.

Pada Juli 2023, angka kredit macet mencpai rekor tertingginya, yakni menyentuh angka 3,47 persen. Padahal, di periode yang sama tahun lalu, angka tersebut hanya mencapai 2,67 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat