bdadinfo.com

TPA Air Dingin Penuh 2024, Wako Hendri Septa Pacu Pendirian Bank Sampah - News

Wako Hendri Septa pacu pendirian Bank Sanpah. (Prokopim)

- Daya tampung Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Padang di Air Dingin kian melemah. Tahun depan bakal penuh disebabkan masih besarnya produksi sampah rumah tangga.

Demikian diingatkan Wali Kota Padang Hendri Septa ketika membuka Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Terkait Pengurangan Sampah di Balaikota Padang, Rabu (13/9/2023).

Sosialisasi itu dihadiri Asisten I Setdako Padang Edi Hasymi, perwakilan dari BWSS V, LKAAM Padang, Forum DAS Padang, Ombudsman Perwakilan Provinsi Sumbar, WALHI Sumbar, PT Pegadaian Area Padang, PSLH Universitas Andalas dan UNP, seluruh camat dan lurah di Padang. Dalam sosialisasi itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara Pemko dengan Forsepsi Padang tentang pengelolaan sampah.

Baca Juga: Terus Hadirkan Program Religius, Wako Hendri Septa Jumat Berkah di Seberang Padang

Hendri Septa memprediksi, TPA tidak akan mampu menampung sampah sebanyak itu dalam kurun waktu satu tahun ke depan.

“Diprediksi tahun 2026 nanti TPA Air Dingin penuh. Karena itu kami berharap dan mengimbau kepada warga untuk membentuk bank sampah di setiap tempat tinggal masing-masing,” kata Wako.

Berdasarkan pengamatannya, keberadaan bank sampah mampu meminimalisir datangnya sampah ke TPA. Menurutnya, puluhan bank sampah yang ada di Padang membuat timbunan sampah di TPA berkurang hampir seratus ton.

Wako menyatakan, meminimalisir sampah ke TPA. Pemerintah Kota Padang tengah dilakukanRefuse Derived Fuel (RDF) dimana nantinya sampah yang ada di TPA Air Dingin diolah menjadi bahan bakar.

“Akan tetapi RDF itu baru dapat beroperasi pada akhir tahun 2024 nanti, pertanyaannya, bagaimana setahun ke depan, tentu sampah akan terus menumpuk di TPA Air Dingin,” ujar Hendri Septa.

Oleh sebab itu Wako mengajak seluruh warga untuk mengelola sampah dimulai dari rumah sendiri. Seluruh lurah dan camat yang hadir juga diminta mensosialisasikan kepada warga penting dan perlunya dibentuk bank sampah.

“Ke depan setiap RW ada satu bank sampah, nanti warga yang menjadi nasabahnya,” sebut Hendri Septa.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon saat ini 40 ton dalam sehari sampah di Padang tidak dikelola dan menimbulkan bau busuk serta menjadi salah satu penyebab banjir.

Oleh karena itu Mairizon mengundang Direktur BSI Pancadaya yang juga Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi), Mina Dewi Sukmawati untuk mengetahui bagaimana mengelola sampah yang baik.

Dalam sosialisasi itu Mina Dewi menyebutkan bank sampah dibutuhkan karena praktis dan dekat dengan sumber sampah yang dihasilkan rumah warga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat