– Mega proyek Meikarta resmi diluncurkan pada tahun 2017 namun telah berhenti dibangun bahkan sampai sekarang masih mangkrak.
PT Lippo Karawaci Tbk (PLKR) merupakan perusahaan besar dari Lippo Group yang berencana membangun sebuah kawasan apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Pembangunan ini dilakukan melalui anak perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk (PLKR) yaitu PT Mahkota Sentosa Utama. Akan tetapi, pembangunan proyek ini terpaksa berhenti.
Pemberhentian pembangunan Meikarta disebabkan adanya dugaan kasus suap perizinan bahkan permasalahan teknis.
Akibat ketidakjelasan kelanjutan pembangunan proyek Meikarta membuat para konsumen yang telah membeli unit meminta pengembalian dana atas kerugian yang mereka tanggung.
Dibalik ketidakberhasilan Lippo Group dalam membangun proyek Meikarta, ternyata Lippo Group justru sukses besar menjadi penguasa Mal di Indonesia.
Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Woosh Diresmikan, Jokowi Sebut Tarifnya Segini
Melalui kanal youtube bisniscom, Lippo Group yang didirikan oleh Mochtar Riady memiliki jaringan bisnis yang luas seperti bisnis properti, rumah sakit, media massa, dan investasi.
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) merupakan lini bisnis yang tercatat di Bursa Efek Indonesia serta Singapura.
Lippo mempunyai jaringan mal yang sangat kuat. Pada akhir tahun 2019 saja, Lippo sudah mempunyai 51 mal yang ada di 24 kota di Indonesia.
Baca Juga: Awalnya Jadi Sensasi, Sekarang Ditagih Ganti Rugi Oleh Konsumen: Begini Riwayat Proyek Meikarta
Total kotor seluruh luas mal Lippo mencapai 3,4 juta meter persegi atau setara dengan 476 unit lapangan sepak bola.
Mal Lippo di Jakarta memiliki luas kotor mencapai 1,25 juta meter persegi. Sementara itu, di pulau Jawa selain Jakarta luas kotor mal mencapai 1,27 juta meter persegi.