-Pelabuhan memegang peran penting dalam perdagangan internasional terutama untuk impor dan ekspor barang.
Selain itu, penyediaan terminal barang yang dilengkapi dengan dermaga, gudang dan lapangan penumpukan, peralatan bongkar muat.
Dilansir dari bpkp.go.id mengenai pembahasan terkait salah satu proses pembangunan pelabuhan yang mangkrak selama 10 tahun padahal belum beroperasi telah menelan biaya Rp200 Miliar yang ditinjau kembali oleh pemerintah.
Yaitu berada di Kepulauan Karimun yang menjadi salah satu kabupaten di provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan dua negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura.
Salah satu infrastruktur yang dibangun di Karimun tidak bisa mangkrak dalam waktu yang cukup lama dan dapat berpotensi mengalami kerusakan.
Sebagaimana diketahui telah dibangun sejak tahun 2008 dan rampung pada tahun 2013.
Baca Juga: Cuaca Panas Menyerang Indonesia, Begini Prakiraan Suhu di Sumatera Barat 8-10 Oktober 2023
Namun, pelabuhan malarko di Karimun, Kepulauan Riau ini belum juga beroperasi hingga tahun 2023.
Perencanaan pelabuhan Malarko diperuntukan untuk pelabuhan kargo yang menghadap langsung di jalur lalu lintas International. Namun, jika dilihat dari kondisi sekarang sangat tidak memungkinkan untuk dilanjutkan. Mengingat, tiang-tiang pancang sepanjang pelabuhan sudah pada keropos dan bengkok.
Sedangkan, Pemda Karimun hanya melakukan pembebasan lahan untuk akses jalan yang memiliki luas 1,6 hektare dengan senilai Rp 200 Juta.
Baca Juga: Cuaca Panas Menyerang Indonesia, Begini Prakiraan Suhu di Sumatera Barat 8-10 Oktober 2023
Bahkan, pemerintah pusat masih menggelontorkan dana untuk kelanjutan pembangunan pelabuhan Malarko sebesar Rp50 miliar pada tahun 2018.
Pemerintah Kabupaten Karimun yang berusaha melanjutkan untuk pengurusan dokumen ANDAL, UKL, dan UPL pada tahun 2011 sebagaimana dikutip dari kepri.bpk.go.id.