- Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keberatan lantaran dalam Joint Statement pada G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) isu perdamaian Palestina tidak dibahas.
Padahal, dalam sejumlah rangkaian yang digelar di India tersebut, terdapat 29 Joijt Statement, dan salah satunya membahas ihwal isu perdamaian di negara yang tengah konflik dan perang.
Pada joint statement, P20 menyoroti penderitaan masyarakat negara yang berperang serta dampak buruk perang dan konflik bagi seluruh dunia.
Salah satu dampak perang yang dibahas ialah mengenai dampak perang di Ukraina yang tengah berkonflik dengan Rusia. Namun P20 tak menyebut tentang isu kemerdekaan Palestina.
Puan menuturkan, padahal eskalasi perang Israel-Palestina saat ini tengah meninggi. Sedikitnya sudah ada 2.000 orang yang tewas dari kedua belah pihak akibat kondisi perang terakhir.
Sejumlah negara kemudian menggagas pengajuan joint reservation (keberatan bersama) karena tidak dimasukkannya persoalan konflik Israel-Palestina di kesimpulan P20 Summit.
Baca Juga: Bukan Hanya Masalah Keamanan, Ternyata Ini Alasan Bangunan Batas Negara Indonesia Dibikin Megah
Puan mewakili Indonesia ikut menandatangani pernyataan keberatan dengan harapan isu Palestina akan masuk pada joint statement Sidang P20.
"Reservasi ini dibuat bukan karena kami tidak menyetujui mengenai isu Ukraina, tapi karena tidak dimasukannya isu lain di dunia seperti persoalan Palestina sehingga seakan menjadi tidak seimbang," kata Puan dikutip dari laman resmi DPR, Senin 16 Oktober 2023.
Diketahui beberapa negara lain yang juga meneken pernyataan keberatan itu adalah Turki, China, Afrika Selatan dan Rusia.
Berikut isi joint statement yang ditandatangani ketua parlemen negara-negara yang keberatan karena isu kemerdekaan Palestina tidak disinggung:
Kami yang bertanda tangan di bawah ini ingin menyampaikan keberatan kami mengenai paragraf 20 Pernyataan Bersama KTT Ketua Parlemen G20 (P20) ke-7 di New Delhi, India.
Paragraf ini tidak mencerminkan situasi saat ini di mana konflik dan perang sedang terjadi di banyak belahan dunia. Sangat disayangkan bahwa paragraf tersebut mengabaikan meningkatnya konflik di Palestina.