bdadinfo.com

Babat Rawa jadi Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Terapkan Teknologi Jadul ala Swedia dan China - News

Babat Rawa jadi Jalan Tol Trans Sumatera, Hutama Karya Terapkan Teknologi Jadul ala Swedia dan China/Bpjt.pu.go.id


- Mayoritas lahan di Sumatera adalah rawa dan tanah gambut, barangkali ini yang membuat pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera sulit direalisasikan.

Setelah 78 tahun Indonesia merdeka, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera baru gencar dilakukan pada masa pemerintahan Jokowi.

Sejak menjabat, tercatat berbagai ruas Jalan Tol Trans Sumatera sudah dikebut pengerjaannya dari 2015 sampai saat ini 2023.

Baca Juga: Berbagai Reaksi Netizen Soal Diangkatnya Gibran Jadi Cawapres Prabowo pada Pilpres 2024, Kecewa?

Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera terus dilakukan dengan menerapkan berbagai teknologi canggih terhadap lahan yang sebagian besarnya rawa serta tanah gambut.

Salah satu teknologi yang diterapkan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera adalah VCM atau Vacuum Consolidation Method.

Teknologi VCM dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera merupakan teknologi perbaikan tanah lunak yang menjadi kontur tanah Sumatera untuk pembangunan jalan tol. 

Baca Juga: Gagal Jadi Bakal Cawapres Pendamping Prabowo Subianto, Erick Thohir: Demi Cinta, Harus Banyak Bersabar

Teknologi VCM menerapkan pompa vakum dalam mengurangi kadar air maupun atmosfer udara di dalam tanah.

Dengan penerapan teknologi VCM maka kontur tanah yang tadinya cenderung lunak dan basah karena rawa dan tanah gambut bisa semakin cepat memadat.

Saat kontur tanahnya sudah sesuai untuk pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera maka lebih mudah bagi Hutama Karya selaku perusahaan konstruksi memulai pekerjaannya.

Baca Juga: Minat Buka Warung Sembako? Inilah 5 Barang yang Wajib Ada di Toko Kamu, Dijamin Cuan!

Indonesia bukan menjadi satu-satunya negara yang menerapkan teknologi VCM dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

Swedia sudah menjadi negara lain yang lebih dulu menerapkan teknologi VCM dalam mendukung konstruksi fasilitas publik.

Bahkan Swedia sudah memberlakukan teknologi VCM tersebut jauh sebelum Indonesia menggunakannya, tepatnya tahun 1950-an.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat