HARIANGHALUAN.COM - Siapa yang tidak tahu soal pembangunan proyek jalan tol di Sumatera Barat paling ribet di Indonesia yang dalam koridor Tol Trans Sumatera paling ribet di Indonesia.
Saat ini, proyek jalan tol di Sumatera Barat yang merupakan jatah Sumatera Barat kini sudah beralih ke provinsi Riau saat ini.
Di mana proyek jalan tol di Sumatera Barat penuh problematika dan kegaduhan di masyakarat di mana pembangunan proyek jalan tol Sumatera Barat diselingi rayuan maut Riau.
Berawal dari kisah menarik warga 5 nagari 50 kota menolak lalu menerima kemudian recok, bagaimana kisah dan duduk persoalan tol di Sumatera Barat?
Memang, terkait pembangunan jalan tol di Sumatera Barat khususnya di 5 Nagari 50 kota yang cukup ribet.
Tadinya ditolak kemudian diterima kemudian ditolak lagi tapi yang menolak kali ini adalah 3 LSM.
Kemudian sekarang mengaku menjadi 4 LSM yaitu WALHI kemudian ada Format atau Forum Masyarakat Terdampak Jalan Tol diantara gejolak pembebasan lahan yang tak juga rampung di Sumatera Barat.
Tentang tol pemerintah provinsi Riau sepertinya tak berhenti melakukan pendekatan dan jaminan pembangunan jalan tol di wilayah Riau akan aman dan lancar.
Asisten II Sekretaris Daerah Provinsi Riau, M Job Kurniawan mengatakan keberadaan JTTS di provinsi Riau telah memberi pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat Riau.
Kehadiran jalan tol diperkirakan mempercepat pertumbuhan barang dan jasa sehingga daya saing provinsi Riau akan semakin meningkat dan menempatkan rangking 5 untuk infrastruktur lain seperti di Jawa Tengah.
Alasan penolakan masyarakat yang disampaikan LSM diantaranya tol melewati kawasan padat penduduk dan kemudian melewati lahan produktif dan berdampak pada situs adat yang akan dilalui jalan tol intinya LSM menjual tentang Ninik dan Mama.