- Konflik Palestina dan Israel yang kembali memanas sejak 7 Oktober lalu membawa dampak besar terhadap laju pengungsi warga Gaza.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA mencatat sejak Oktober lalu, sekitar 1,9 juta warga Gaza telah mengungsi.
Angka 1,9 juta tersebut merupakan 80% dari keseluruhan dari populasi warga kota Gaza, Palestina.
UNRWA juga mencatat bahwa sebanyak 111 staf UNRWA telah kehilangan nyawa sejak konflik tersebut kembali memanas.
“Saat kami melewati Kota Gaza, rasanya seperti kota hantu; semua jalan sepi,” kata Thomas White, Direktur Urusan UNRWA di Gaza, dikutip dari laman resmi PBB pada Selasa, 5 Desember 2023.
“Dampak serangan udara besar-besaran dan penembakan sangat terlihat. Jalanan penuh dengan kawah, sehingga menyulitkan pengiriman bantuan,” ujar White menambahkan.
Baca Juga: Abu Vulkanik Kembali Guyur Kota Bukittinggi Hari Ini, Warga Diminta Gunakan Masker
Setelah tujuh hari gencatan senjata berakhir, Israel langsung kembali membombardir Jalur Gaza sejak Jumat, 1 Desember 2023 pagi waktu setempat.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan di Gaza, jumlah korban nyawa akibat serangan brutal Israel mencapai 15889 jiwa warga Gaza.
Selain itu, korban luka-luka akibat konflik ini bagi warga Gaza mencapai 41316 orang. Korban tewas dari pihak Israel sendiri mencapai 1300 orang.
Baca Juga: Jadi Objek Wisata Dadakan, Relawan Imbau Warga Tidak Berkunjung di Gunung Marapi
Pada awal penyerangan, Israel memerintahkan warga Gaza utara untuk pindah ke jalur selatan agar dapat tempat pengungsian.
Namun, dalam beberapa hari dan minggu setelahnya, Israel juga menargetkan jalur selatan.