- Sulawesi Selatan, merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki keberagaman yang unik seperti Tempat wisata, Budaya, Suku Daerah dan jenis minuman Kopi yang paling diminati wisatawan.
Tentu saja, berbicara mengenai Sulawesi Selatan pasti yang paling dominan adalah Suku Bugis, sebagai salah satu suku terbesar di Sulawesi Selatan selain suku Toraja.
Namun tidak banyak yang tahu saat ini, bahwa bagaimana bisa Suku Bugis menjadi suku terbesar di Sulawesi Selatan, tanpa melihat sejarah dan asal usul terlebih dahulu.
Untuk itu, kalian harus bisa memahami dan melihat asal mula dari Suku Bugis yang bermayoritas Agama Islam, dan masih menjadi salah satu suku ternama di Indonesia saat ini.
Bugis, merupakan suku yang tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero, dan Masuk ke wilayah Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya di Yunan.
Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis, dan Penamaan "ugi" yang merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi.
Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka akan merujuk pada raja mereka, dan menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau 'orang-orang dari La Sattumpugi'.
La Sattumpugi, merupakan ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, yang juga merupakan ayah dari Sawerigading.
Sawerigading, merupakan suami dari We Cudai, dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang telah membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah 9000 halaman folio.
Baca Juga: Mengenal Tugu Abel Tasman, Untuk Memperingati Pendaki yang Meninggal di Gunung Marapi
Sawerigading Opunna Ware (atau disebut sebagai Yang dipertuan di Ware), merupakan kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis.
Kisah Sawerigading, juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Kota Sulawesi seperti Buton.