- Kementerian PUPR telah memulai desain terowongan bawah laut untuk wilayah IKN pada tahun ini.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Hedy Rahadian, menyatakan bahwa desain proyek terowongan bawah laut atau "immersed tunnel" di ibukota negara IKN akan dimulai pada tahun ini.
“Targetnya itu kan yang Sisi Timur kita akan lakukan desain tahun ini,” kata Hedy.
Baca Juga: Keanekaragaman Kuliner Nusantara: Mengenal Sejarah Perjuangan Wanita Minang dari Sepiring Nasi Kapau
Targetnya adalah melaksanakan desain tersebut pada tahun ini dan memulai konstruksi pada tahun 2025.
Terowongan bawah laut biasanya digunakan sebagai alternatif pengganti jembatan di wilayah perairan yang luas.
Desain terowongan tersebut akan dibuat dalam bentuk boks dengan panjang antara 15 hingga 20 kilometer.
Menurut Hedy Rahadian, terowongan ini direncanakan menjadi bagian dari seksi empat jalan tol di kawasan inti pusat pemerintahan IKN.
Proyek ini awalnya dianggap berpotensi mengancam lingkungan, termasuk habitat pesut mahakam.
Namun, Hedy Rahadian menegaskan bahwa konsep terowongan bawah laut IKN Nusantara telah melalui analisis dampak lingkungan (AMDAL).
Seperti dikutip dari YouTube Pers Lokal, ini dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif pada lingkungan sekitar.
“Kan ada namanya AMDAL, itu sudah ada protapnya pembangunan itu pasti ada yang terancam kita bangun ini jalan tol kan ada yang terancam,” jelas Hedy.