bdadinfo.com

Serba Dilema dan Penundaan! Kisah Tertundanya Proyek Tol Terpanjang di Indonesia - News

Ilustrasi Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) (Pexcels.com/@TomFisk)

- Proyek ambisius jalan tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), yang diharapkan menjadi tol terpanjang di Indonesia, terus menghadapi hambatan karena konstruksi belum dimulai.

Perkembangan terbaru datang dari regulator jalan tol, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), yang telah menunda batas waktu lelang pra-kualifikasi dari 4 Januari menjadi akhir bulan ini.

Baca Juga: Sambangi Kantor Media Cetak, Wali Kota Padang Hendri Septa Jalin Silaturahmi

Jadwal yang direvisi, sebagaimana diumumkan oleh Panitia Lelang Jalan Tol BPJT, kini menunjukkan bahwa batas waktu pengambilan dokumen telah bergeser dari sebelum 4 Januari 2024, menjadi 30 Januari 2024.

Demikian juga, batas waktu pengiriman dokumen pra-kualifikasi telah berubah dari 5 Januari 2024, menjadi 2 Februari 2024.

Hanya CEO atau mereka yang diizinkan oleh CEO yang dapat berpartisipasi dalam proses pra-kualifikasi, didampingi Surat Kuasa.

Baca Juga: Konflik Gaza: 23.357 Korban Jiwa, 59.410 Terluka, 1,9 Juta Warga Mengungsi

Individu yang mengunduh dokumen harus mencantumkan salinan identitas mereka (KTP, SIM, atau paspor).

Nilai investasi yang diperkirakan untuk proyek jalan tol ini, mencakup pendanaan, perencanaan teknis, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan untuk seluruh jalan tol, mencapai Rp 37,147 triliun.

Model kerjasamanya melibatkan Bangun, Operasikan, Serahkan (BOS) tanpa Dukungan Pemerintah.

Meskipun jadwal regulasi telah berubah, Dirjen Bina Marga belum memberikan alasan atas penundaan dalam proses lelang pra-kualifikasi, meninggalkan para pemangku kepentingan dan publik dalam ketidakpastian.

Baca Juga: Sambangi Kantor Media Cetak, Wali Kota Padang Hendri Septa Jalin Silaturahmi

Namun, jalan menuju Getaci sepertinya penuh dengan tantangan lebih lanjut, karena investor tidak hanya ragu-ragu, tetapi juga mundur dari proyek mega ini.

Baik konsorsium milik negara maupun konglomerat swasta yang awalnya tertarik, kini meragu untuk terlibat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat